Peringatan Hari Bela Negara Serentak Dilaksanakan Diseluruh Indonesia

Senin, 21 Desember 2015

senkom bela negara

Jakarta,  Guna mengenang peristiwa 19 Desember 1948 saat Belanda melakukan Agresi Militer II, Mr. Sjafruddin Prawiranegara berjuang menyuarakan masih tegaknya NKRI. Pada saat itu Presiden Soekarno memberi mandat kekuasaan kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat untuk menjalankan Pemerintahan guna mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Maka melalui Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2006, tanggal tersebut diperingati sebagai “Hari Bela Negara”.

Upacara Peringatan Hari Bela Negara secara nasional dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia oleh pemerintah daerah dan instansi pemerintah serta komponen masyarakat lainnya. Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-67 di tingkat pusat dilaksanakan Sabtu (19/12) di lapangan Monas dengan inspektur upacara Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan dihadiri Pejabat Negara, para Menteri Kabinet Kerja, tokoh masyarakat dan tokoh adat dengan komandan upacara Dede Jusuf.

Pada momentum peringatan hari bela negara tahun ini Wakil Presiden RI mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk belajar dari sejarah perjuangan bangsa. Sejarah mencatat bahwa Republik Indonesia dapat berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat yang didasari semangat bela negara dari seluruh kekuatan rakyat mulai dari prajurit TNI, petani, nelayan, santri, pedagang kecil, ulama dan elemen rakyat lainnya.

Membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata akan tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya untuk membela negara melakukan upaya-upaya politik maupun diplomasi. Wakil Presiden RI berharap Indonesia akan tetap bertahan sebagai bangsa yang besar dan berdaulat dengan semangat bela negara. Itulah arti semangat yang tidak pernah padam dan harus dikobarkan dalam menghadapi tantangan-tantangan baru di depan mata. Apabila kita lengah maka bangsa Indonesia akan tertinggal dan terkurung oleh perubahan politik dan ekonomi.

Tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia adalah pangilan bagi kita semua untuk bela Negara. Semua anak bangsa harus bergerak dan tergerak untuk bela Negara sesuai dengan ladang pengabdiannya masing-masing. Panggilan untuk bela negara bisa dilakukan melalui profesi diberbagai kehidupan masing-masing, memperkuat kemandirian ekonomi, membangun ketahanan budaya, kedaulatan pangan maupun perang terhadap narkoba juga merupakan bela negara.

Sejumlah 10.500 peserta hadir mengikuti jalannya upacara yang terdiri dari personel TNI/Polri, Kemhan, kementerian/lembaga, kalangan profesional, ormas, menwa, pelajar, mahasiswa dan pramuka. Seperti tahun sebelumnya dalam peringatan Hari Bela Negara kali ini turut dikibarkan Bendera Merah Putih raksasa sebesar 1500 m2 dengan ukuran 47,43m x 31,62m di tiang Tugu Monas. Bendera Merah Putih raksasa ini akan dikibarkan salama 4 (empat) hari sejak tanggal 18 Desember 2015.

Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan Bela Negara oleh Menhan Ryamizard Ryacudu kepada Malik Khidin mengembangkan peralatan dibidang pertahanan umi Wahidah binti Abdurahman yang memiliki pesantren bela negara. Bersamaan dengan itu juga diluncurkan lagu Bela Negara ”Indonesia Kita” ciptaan Jelly Tobing yang mencerminkan Indonesia dalam keberagaman suku dan budaya serta semangat bela negara. Selain itu juga ditampilkan demonstrasi kolosal oleh kader pembina dan kader bela negara.

Sebagai puncak peringatan Hari Bela Negara ke-67 tahun 2015, pada hari Minggu (20/12) diadakan acara Gerak Jalan Sehat Bela Negara oleh Kemhan bersama kementerian/lembaga serta komponen masyakat lainnya dan sepeda santai atau fun bike. Pada hari yang sama di lapangan apel Setjen Kemhan juga diadakan lomba mewarnai dan menggambar Bela Negara yang diikuti oleh 2000 anak-anak Sekolah Dasar sekaligus menanamkan semangat juang pahlawan dalam upaya bela negara.

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia