KEGIATAN NGOPI BARENG BELA NEGARA “MELALUI SINERGITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN KOMPONEN BANGSA LAINNYA, KITA WUJUDKAN GERAKAN NASIONAL BELA NEGARA GUNA MENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUP NKRI” 12 SEPTEMBER 2018

Rabu, 12 September 2018

1

Kegiatan ngopi bareng Bela Negara dengan tema “melalui sinergitas kementerian/lembaga dan komponen bangsa lainnya, kita wujudkan gerakan nasional Bela Negara guna menjamin kelangsungan hidup NKRI “ dibuka oleh Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir Bondan Tiara Sofyan M.Si pada tanggal 12 September 2018 bertempat di Ecology Bistro and Lounge Jalan Kemang Raya No. 6 Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Kegiatan ini diikuti oleh peserta sejumlah 100 orang yang terdiri Pejabat Ditjen Pothan Kemhan, para Tokoh penggiat dan Pemerhati Bela Negara, baik dari kalangan Pejabat Kementerian/Lembaga terkait, Politisi, Praktisi, Organisasi, Tokoh Pemuda, Akademisi, Artis, Komunitas, Ormas, LSM, BUMN/BUMS dan lain lain.

2

Kegiatan Ngopi Bareng Bela Negaraini dimaksudkan untuk membangun kebersamaan dengan Kementerian/Lembaga serta komponen bangsa lainnya, dan mendiskusikan kebijakan dan strategi pembinaan kesadaran bela negara guna mewujudkan Gerakan Nasional Bela Negara, dengan tujuan diantaranya :

1) Menyamakan persepsi tentang pentingnya kesadaran bela negara yang perlu diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai peran dan profesi warga negara.

2) Kebijakan tentang bela negara menjadi obrolan ringan yang diperbincangkan diberbagai kalangan dan komunitas, sehingga muncul ide-ide baru dengan strategi dan metode yang lebih berkesesuaian dengan era kekinian. Termasuk kolaborasi seperti apa yang bisa Kemhan lakukan dalam rangka lebih mengintensifkan internalisasi nilai-nilai bela negara kepada masyarakat sehingga bela negara menjadi gerakan nasional yang dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia sebagai wujud kecintaan dan kebanggaannya sebagai bangsa Indonesia.

3

Dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang senantiasa mempengaruhi perkembangan lingkungan strategis Indonesia, mengakibatkan bentuk dan sifat ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa menjadi sangat multidimensional sifatnya serta berada dan menyentuh semua aspek kehidupan. Ancaman tersebut, tidak lagi bersifat konvensional, tetapi menguasai hati dan alam pikiran yang menghasilkanchange of mindset manusia pada suatu negara secara paradigmatis, Padahal hati dan pikiran manusia (warga negara) merupakan benteng pertahanan terakhir yang dimiliki oleh suatu bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman, karena, “the real battle field is in the mind of the people and their heart as well”. Medan peperangan yang sesungguhnya adalah peperangan di dalam pikiran dan hati manusia.

Kini, revolusi teknologi informasi dan komunikasi juga telah berdampak yang luar biasa khususnya para generasi milenial yang jumlahnya mendominasi polulasi dunia termasuk Indonesia, dan telah menyebabkan perubahan luar biasa dalam perilaku masyarakat di semua sektor kehidupan, baik sosial, politik, ekonomi, hingga keamanan di muka bumi. Sebuah era yang banyak orang menyebutnya dengan Era 4G, dengan perangkat teknologi telepon pintar (smart phone), sehingga kegiatan dapat dilakukan melalui telepon pintar, termasuk membuat atau mencegah gerakan untuk perubahan dalam suatu negara.

4

Oleh karena itu, menghadapi dinamika perkembangan kedua fenomena di atas, maka kualitas sumber daya manusia menjadi kunci penentu bagi suatu negara dalam turut serta mempertahankan kedaulatan negara di semua aspek kehidupannya, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Sumber daya manusia tersebut, tidak hanya memiliki kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran bela negara. Bela Negara adalah sebuah nilai kesadaran yang diaktualisasikan melalui sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 guna menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Nilai dasar bela negara merupakan nilai keutamaan dalam kenegaraan, yaitu :

  1. Cinta tanah air

  2. Sadar berbangsa dan bernegara

  3. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi negara

  4. Rela berkorban bagi bangsa dan negara, serta

  5. Memiliki kemampuan awal Bela Negara.

5

Seputar topik yang dibahas dalam diskusi ini diantaranya Bagaimana menumbuhkan kesadaran Bela Negara masyarakat di era kekinian ini, agar nilai-nilai Bela Negara tersebut dapat menjadi landasan sikap dan perilaku warga negara termasuk di dalamnya para generasi milenial, yang diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan profesinya masing-masing. Melalui Ngopi Bareng ini, diharapkan kebijakan tentang Bela Negara menjadi obrolan ringan yang diperbincangkan diberbagai kalangan dan komunitas, sehingga muncul ide-ide baru dengan strategi dan metode yang lebih berkesesuaian dengan era kekinian. Termasuk kolaborasi seperti apa yang bisa Kemhan lakukan dalam rangka lebih mengintensifkan internalisasi nilai-nilai Bela Negara kepada masyarakat sehingga Bela Negara menjadi gerakan nasional yang dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia sebagai wujud kecintaan dan kebanggaannya sebagai bangsa Indonesia.

6

Forum diskusi yang dikemas dalam acara “Ngopi Bareng Bela Negara” ini dimoderatori oleh Ibu Jaleswari Pramodha Wardani, MA., selaku Deputi V Kantor Staf Presiden RI. Pada kesempatan ngopi bareng ini Dirjen Pothan Kemhan, Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si., menjelaskan tentang pentingnya kesadaran Bela Negara dan metode penanaman/internalisasi serta penyebarluasan kesadaran bela negara yang selama ini dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan.

7

Dalam kesempatan ini moderator juga memberikan kesempatan kepada Undangan dari perwakilan Kementerian/Lembaga dan Komponen bangsa lainnya, tentang bela negara serta metode maupun gerakan yang dapat atau telah dilakukan dalam perspektifnya masing-masing, sehingga terjadi komunikasi dua arah. Kesempatan yang diberikan antara lain kepada peserta/perwakilan dari: Ditjen Polpum Kemdagri; Kemdikbud/Kemenristekdikti; Aster Panglima TNI/angkatan; Wantanas ; Universitas ; Sestama Akademi Bela Negara Partai Nasdem; LAN; Perwakilan Media TV; Ketua Dewan Pers/Ketua Perhumas/Ketua Asian PR Network; Perwakilan Bank dan Komunitas (Lamborgini/Mercedes/HRV-I/Motor Besar, Gastronomi). Selanjutnya Moderator juga memberikan kesempatan kepada Ketua Komisi I untuk memberikan sambutan atau pendapat tentang kebijakan Bela Negara dalam perspektif legislatif. Kegiatan ngopi bareng Bela Negara ini berlangsung dengan tertib, aman dan lancar. ( Red. Bag Datin)

.

♥ KOMENTAR, SARAN, MASUKAN… KIRIM KE : komentar.pothan@kemhan.go.id




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia