SEMINAR NASIONAL DI UGM-YOGYAKARTA

Senin, 29 Juli 2019

Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si menjadi Narasumber pada “Seminar Nasional Ketahanan Nasional dan Budaya Bangsa Bela Negara dan Pencegahan Radikalisme di Kampus”, bertempat di Gedung Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tanggal 26 Juli 2019. Kegiatan dihadiri oleh 220 Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dari berbagai perguruan tinggi di tanah air, serta perwakilan Menwa dari beberapa universitas.

Tujuan diselenggarakannya seminar adalah untuk mendapatkan masukan mengenai metode dan langkah sistemik penguatan ketahanan moral dan budaya bangsa melalui Bela Negara di kampus serta membuat rumusan advokasi kebijakan di kampus terkait implementasi Bela Negara dan pencegahan radikalisme.

Pembicara lain pada seminar ini adalah: Prof. Dr. Ismunandar (Dirjen Belmawa Kemristekdikti), Prof. Dr. Irfan Idris (Direktur Deradikalisasi BNPT), Romo Frans Magniz Suseno (Rohaniawan), Prof. Dr. H. Mochamad Maksum Machfoed (Wakil Ketua Umum PBNU), Zulli Qodir (mewakili Ketua PP Muhammadiyah), Ken Setiawan (Ex-aktivis NII, Ketua NII Crisis Center), Nasir Abbas (Ex-JI, aktivis) dan Prof. Dr. Koentjoro (Ketua DGB UGM).

Pada seminar nasional ini , Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si menyampaikan adanya ancaman mindset untuk mengubah keyakinan pada Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Disampaikan data Alvara Institute bahwa 23,4 % mahasiswa setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Islam atau khilafah. Juga disampaikan metode dan arena infiltrasi paham tersebut di sekolah dan kampus, yang memanfaatkan adanya kebebasan mimbar akademik. Untuk itu, diharapkan pimpinan perguruan tinggi pro-aktif untuk mengkampanyekan Bela Negara, bagi seluruh unsur civitas akademika kampus. Kebijakan Kemristekdikti adalah dengan mengeluarkan Permen 55/2018 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila dalam Kegiatan Kemahasiswaan, penguatan Mata Kuliah Wajib Umum, menjaring komitmen kebangsaan dan kesiapan menerima sanksi pada saat seleksi masuk mahasiswa, memperkuat General Education (kurikuler, ko dan ekstra kurikuler) serta peningkatan kompetensi pimpinan Perguruan Tinggi, dosen dan staf non-akademik dalam hal wasbang, bela negara dan cinta tanah air.

Pada Akhir kegiatan ini peserta seminar sepakat untuk mengeluarkan Maklumat Gadjah Mada dalam Program Bela Negara dan Pencegahan Radikalisme di Kampus (maklumat terlampir), yang berisi implementasi dari tindak lanjut pimpinan perguruan tinggi, antara lain: perlunya langkah antisipasi sistematis dalam tatakelola perguruan tinggi, perlunya landasan yuridis dalam implementasi bela negara dan pencegahan radikalisme di kampus, perlunya pengembangan literasi keagamaan, perlunya penguatan kurikulum Bela Negara secara khusus dan terintegrasi, perlunya mengembangkan sistem sanksi, dan lain-lain . Serta Kemhan perlu mengkoordinasi terbitnya regulasi terkait sanksi untuk pencegahan menyebarnya radikalisme di kampus.

Kegiatan ini berjalan dengan tertib, aman dan lancar ( Red Bag Datin).

 




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia