Dirjen Pothan Kemhan Jadi Narasumber Seminar Nasional FTTP Unhan RI
Kamis, 30 Oktober 2025
Bogor, 30 Oktober 2025 – Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Laksamana Muda TNI Sri Yanto, S.T., menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Fakultas Teknik dan Teknologi Pertahanan (FTTP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) Tahun 2025.
Seminar yang mengusung tema “Membangun Kemandirian Pertahanan Negara Melalui Kebijakan, Interdependensi Industri Pertahanan, dan Peningkatan Peran Akademisi” ini diselenggarakan di Aula Merah Putih Unhan RI, Sentul, Bogor.

Kegiatan dibuka oleh Rektor Unhan RI, Letjen TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar nasional ini bertujuan untuk memperoleh masukan, ide, serta gagasan dari para narasumber dan peserta, guna merumuskan role model pembangunan kemandirian pertahanan negara. Hal tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kebijakan pertahanan, industri pertahanan, dan peran akademisi dalam mendukung kemandirian nasional di bidang pertahanan.

Selain Dirjen Pothan Kemhan, seminar juga menghadirkan dua narasumber lain, yaitu Dr. Deni Ferdian, S.T., M.Sc. (Kepala Departemen Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia) dan Prof. Joga Dharma Setiawan, B.Sc., M.Sc., Ph.D. (Direktur Utama PT Len Industri [Persero]). Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Ir. Ade Muhammad M. Han, dosen tetap FTTP Unhan RI.
Dalam paparannya,Dirjen Pothan Laksda TNI Sri Yanto, S.T., menegaskan pentingnya penguatan pertahanan nasional melalui pembinaan dan pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Menurutnya, kemandirian pertahanan negara harus dibangun di atas kemampuan nasional yang terintegrasi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan. “Pembangunan kemandirian pertahanan tidak hanya berbicara tentang teknologi, tetapi juga tentang kebijakan strategis dan kolaborasi lintas sektor.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta, yang terdiri atas perwakilan Kementerian Pertahanan, lembaga pemerintah, Dewan Pertahanan Nasional, Komisi I DPR RI dan KKIP, Mabes TNI, Mabes Angkatan, industri pertahanan, perguruan tinggi, lembaga riset, serta organisasi profesi.

Seminar berlangsung dengan lancar dan tertib, serta diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan para narasumber.
(Red. Bagdatin)

