Peluncuran dan penamaan kapal selam pertama buatan anak bangsa oleh Menteri Pertahanan.

Senin, 15 April 2019

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu meluncurkan kapal selam pertama buatan bangsa Indonesia yang diberi nama Alugoro 405 di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia, Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis 11 April 2019. Dalam acara tersebut Menhan didampingi para pejabat dari Kemhan dan TNI, antara lain Kapusku Kemhan Marsekal Pertama TNI Danang Hadiwibowo, S.E, M.M.

Kepala Dispenal Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal dalam keterangan tertulisnya, mengatakan kapal selam itu merupakan pesanan ketiga TNI Angkatan Laut, dan hasil kerja sama antara perusahaan BUMN PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME) Korea Selatan.

Kapal selam pertama yang bernama KRI Nagapasa-403 dirakit dan dibuat di Korea Selatan dan telah diresmikan pada 2 Agustus 2017 serta telah memperkuat armada RI, sedangkan kapal selam kedua bernama KRI Ardadedali 404 juga telah diresmikan di Galangan Daewoo, Korea.

Kapal Selam ketiga yang dikerjakan PT. PAL Surabaya akan diberi nama KRI Alugoro 405. Terkait nama, Alugoro diambil dari cerita pewayangan, yang merupakan salah satu senjata berbentuk Gada dimiliki Prabu Baladewa yang merupakan tokoh wayang yang dikenal adil, tegas dan jujur.

Sebelumnya, nama Alugoro juga pernah digunakan sebagai nama kapal selam yang didatangkan dari Uni Soviet yaitu RI Alugoro–406 yang merupakan bagian dari paket pengiriman 12 kapal selam Whiskey Class.

Sementara itu, spesifikasi umum Kapal Selam Alugoro 405 adalah berjenis Diesel Electric Submarine U209 / 1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class), dan memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air.

Kapal tersebut mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan “life time” atau usia mencapai 30 tahun, dengan bobot sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan bobot 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan.

 




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia