PUSHANSIBER KEMHAN HADIRI KEGIATAN CYBER SECURITY SEMINAR 2019

Kamis, 14 Maret 2019

  

Jakarta – Hotel Borobudur, Jakarta, berkesempatan menjadi venue penyeleggaraan kegiatan Cyber Security Seminar 2019. kegiatan yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut tersebut merupakan Program Kerjasama Bilateral Pertahanan RI-AS Tahun Anggaran 2019.

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Ditjen Strahan Kemhan dengan Office of Defence Cooperation (ODC) Kedubes AS di Jakarta dan mengambil tema “Cyber Operation Integration”.

Acara yang digelar pada tanggal 12-14 Maret itu menghadirkan sejumlah narasumber seperti Dr. Michael S. Malley (Dosen Senior di Department of National Security Affairs, Naval Postgraduate School), Colonel Clint A. Mixon (Komandan di AF Cyber College), Dr. Panayotis “Pano” A. Yannakogeorgos (Profesor dan Pendiri Dekan Cyberwarefare di U.S. Air Force Cyber College), dan Scott Jasper, Ph.D (Pensiunan Kapten dari United States Navy, sekarang aktif sebagai Dosen di Center for Civil-Military Relations dan Department of National Security Affairs, Naval Postgraduate School).

Adapun tema materi yang disampaikan oleh narasumber antara lain Tantangan Keamanan Siber pada hari pertama, Integrasi Operasi Siber dan Rencana Pengembangan Siber di hari ke dua, dan Manajemen Resiko dan Tata Kelola Pertahanan Siber di hari ke tiga.

Selain sesi paparan dari narasumber, seminar juga diselingi dengan diskusi kelompok di hari kedua. Tujuan dibentuknya kelompok diskusi ini untuk menganalisa suatu permasalahan dan kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi penting bagi pemerintah dalam menghadapi situasi rawan. Adapun topik yang diangkat dalam diskusi kelompok itu antara lain serangan pada jaringan internet, lumpuhnya jaringan telekomunikasi yang mengakibatkan jaringan perbankan dan ATM lumpuh, dan serangan malware pada sistem informasi pemerintah dan berita-berita nasional.

Sebagai tuan rumah di kegiatan itu Kementerian Pertahanan mendelegasikan pula sejumlah anggota dari Strahan, Pusdatin, dan Pushansiber.

Kerjasama semacam ini memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh kedua pihak. Maka perlu diadakan kembali guna mengetahui perkembangan dunia cyber security dan diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam mengembangkan Pertahanan Siber di Kementerian Pertahanan. (red/arga)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia