APSDEX 2012 Ajang Kenalkan Industri Pertahanan

Monday, 13 October 2014

Jakarta,  Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan acara Asia Pasific Security and Defense Expo (APSDEX) 2012 merupakan ajang mengenalkan industri pertahanan dalam negeri dan sosialisasikan konsep kebijakan industri pertahanan kepada masyarakat Indonesia dan warga asing.

“Ini menjadi penting. Pameran ini juga ajang untuk mengembangkan diskursus wacana mengenai reformasi sektor keamanan. Saya rasa TNI juga maju dalam perkembangannya saat ini,” kata Mahfudz saat mengunjungi salah satu stan peserta APSDEX 2012, di Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu. Indonesia, lanjut dia, juga banyak belajar dari negara lain mengenai reformasi sektor keamanan dan reformasi di bidang kemiliteran.

APSDEX merupakan salah satu bagian dari acara Jakarta Internasional Defence Dialogue (JIDD) 2012 yang mulai digelar pada Rabu (21/3) atas kerja sama antara Universitas Pertahanan (Unhan) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Ia berpendapat, APSDEX mendapatkan respon positif dari manca negara, yang mengikuti acara JIDD 2012 ini. “Ini terbukti dari jumlah pesertanya yang lebih banyak dibandingkan acara JIDD yang digelar pada 2011,” ujarnya seraya mengatakan pameran juga merupakan ajang promosi produk industri pertahanan.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Hanura Susaningtyas Nefo Kertopati, menambahkan acara ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai apa yang telah dilakukan oleh institusi sektor keamanan dan pertahanan.

“Masyarakat perlu diberikan edukasi tentang alutsista dan teknologi informasi yang dimiliki polri dan TNI,” katanya seraya menambahkan kalau acara pameran ini diselenggarakan setiap tahunnya, maka akan memberikan pengayaan kepada masyarakat.

Sebelumnya, Ketua Panitia JIDD 2012 yang juga Rektor Unhan Syarifudin Tippe, mengatakan sejumlah perusahaan, industri pertahanan dalam negeri, asosiasi dan industri internasional terkemuka mengikuti ajang pameran itu.

“Sebanyak 25 perusahaan asing dan dalam negeri akan ikuti ajang tersebut. Ajang ini dimaksudkan agar dapat menampilkan hasil-hasil inovasi terbaru kepada pemangku kepentingan pertahanan dan akademisi yang menghadiri JIDD,” kata Syarifudin.

Kemhan, Polri, Kementerian Informasi dan Komunikasi, Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Pemadam Kebakaran juga mengikuti pameran itu. Dalam expo ini, tambah dia, industri pertahanan dalam negeri dapat memperoleh lebih banyak dukungan dan menarik perusahaan lain untuk memfasilitasi alih teknologi, imbal dagang, offset dan pemanfaatan sumber daya dengan industri pertahanan negara lain.

Admin




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia