Hadiah setengah milyar untuk prestasi Petembak TNI AD di Vietnam

Selasa, 9 Desember 2014

Kontingen Lomba Menembak Dapat Bonus Hasil Patungan Prajurit TNI AD

Elza Astari Retaduari – detikNews

Jakarta – Tim TNI AD berhasil membawa pulang 53 medali dan 9 piala dalam ajang turnamen menembak se-Asean, Asean Armies Riffle Meet (AARM) 2014. Atas keberhasilan kontingen yang terdiri dari 42 atlet dan 18 pendukung itu, mereka mendapatkan reward berupa bonus yang merupakan hasil patungan dari para prajurit TNI AD.

Dalam turnamen AARM 2014 yang digelar di Vietnam itu, kontingen TNI AD berhasil menyabet 53 medali dan 9 trofi. Mereka mendulang sukses mendapat 29 medali emas dari target yang diminta KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebelumnya yaitu 22 emas. Para prajurit TNI AD pun bersukacita dan tak segan merogoh sedikit koceknya untuk patungan memberikan hadiah kepada kontingen yang mengharumkan nama negara dan kesatuan.

“Sangat membanggakan, seluruh prajurit mendoakan, rekan-rekanmu patungan sehingga bisa terkumpul Rp 530 juta atau setengah miliar lebih. Tapi sesuai pesan temanmu, (hadiah) dibagi sesuai prestasi,” ungkap Gatot saat menerima laporan kontingen AARM di Mabes TNI AD, Jl Veteran No. 9, Jakpus, Senin (8/12/2014).

Kemurahatian prajurit TNI AD disebut Gatot sebagai bentuk jiwa korsa dan kesolidaritasan. Menurutnya, inisiatif patungan merupakan wujud kebanggan kesatuan secara individu terhadap prajurit yang berprestasi.

“Jiwa korsa ini sangat indah. Jadi mereka patungan, kita hampir 400 ribu prajurit, kalau 1000-an saja sudah banyak, terkumpul 500 juta lebih. Kewajiban saya ada seperti itu masa ditolak. Ini kecintaan prajurit kepada rekan yang sudah berjuang dengan prestasi yang sangat gemilang. Tapi pembagiannya
berdasarkan prestasi,” kata Gatot usai acara.

Gatot pun menyebut akan ada penghargaan bagi para atlet berprestasi ini dari kesatuan. Saat mereka tes untuk kenaikan karier, mereka dipastikan akan mendapat kemudahan berkat prestasinya.

“Yang jelas atlet berprestasi ada reward dari AD. Tamtama, saatnya dia
Secaba (sekolah calon bintara) dia dikorting waktunya, yang tepat waktu, dia mundur 2 tahun. Yang perwira juga sama. Mewakili AD yang berprestasi pasti ada. Dan pas tes pasti masuk dia,” tutup mantan Pangkostrad tersebut.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia