MUSHOLA AN-NAFI’ DITJEN RENHAN KEMHAN MENGADAKAN MIMBAR DZUHUR MENYAMBUT TAHUN BARU HIJRIYAH 1 MUHARRAM 1447 H

Rabu, 25 Juni 2025

Jakarta,25/6/2025 – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Mushola An-Nafi’ Ditjen Renhan Kemhan  mengadakan  kegiatan  Sholat  Dzuhur  berjamaah  yang  dilanjutkan  dengan  Mimbar  Dzuhur,  bertempat di Mushola An-Nafi’ Lantai 2 Ditjen Renhan Kemhan.  Ceramah ini turut hadir Dirjen Renhan Kemhan Laksda TNI Ir. Supo Dwi  Diantara, S.T., M.Tr.Opsla., IPU., M.A., M.S.P.,  APEC Eng., ASEAN  Eng.   Dan  seluruh  personil  Ditjen  Renhan Kemhan yang beragama islam.

Kegiatan Mimbar  Dzuhur  menghadirkan  Ustadz H. M.  Mukhlis,  S.Sos.I., M.Sos.I.  dari  Biro  Pendidikan  Mental  dan Spiritual (Dikmental) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang menyampaikan ceramah bertema “Menyambut Tahun Baru Hijriyah 1447 H: Momentum Hijrah Menuju Ketaatan”.

Ustadz  H. M.  Mukhlis,  S.Sos.I.,  M.Sos.I  menyampaikan  bahwa  Bulan Muharram  bukan  sekadar  awal  tahun dalam kalender  Hijriyah,  melainkan  bulan  yang  dimuliakan  oleh Allah  SWT dan  penuh  dengan  kesempatan  u ntuk  mem- perbaharui iman dan amal.

A. Keutamaan Bulan Muharram

1Salah Satu dari Empat Bulan Haram

Sebagaimana disebutkan dalam QS. At-Taubah: 36, bulan Muharram termasuk bulan suci yang dilipatgandakan pahala amal baiknya dan diperberat  hisab dosanya.  Ini  adalah bulan  damai yang  harus diisi dengan ketaatan dan  menjauhi pertikaian.

2. “Syahrullah” – Bulan Allah

Rasulullah SAW bersabda:

Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram.” (HR. Muslim).Penyebutan “bulan Allah” menunjukkan keistimewaan tersendiri dari Muharram.

3.  Momentum Hijrah Spiritual

Muharram mengingatkan umat pada hijrah Nabi, yang bukan hanya perpindahan fisik, namun **hijrah hati dan amal**—dari lalai menuju taat, dari dosa menuju ampunan.

B. Ibadah yang Dianjurkan di Bulan Muharram

1.  Puasa Sunnah Tasu’a dan ‘Asyura

Nabi SAW bersabda: “Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim). Dianjurkan berpuasa pada 9 dan 10 Muharram, atau 10 dan 11, sebagai bentuk syukur dan untuk membedakan diri dari tradisi kaum Yahudi.

2.  Memperbanyak Dzikir dan Tilawah

Bulan ini adalah waktu yang baik untuk memperbaiki hati dengan dzikir, mendekatkan diri kepada Allah lewat Al-Qur’an, dan memperbanyak istighfar.

3. Bersedekah dan Berbuat Baik

Muharram  adalah  kesempatan mulia  untuk menebar  kebaikan, meringankan  beban  sesama,  serta  menjaga  dan memperkuat tali silaturahmi.

4. Menyantuni Anak Yatim

Rasulullah SAW sangat menganjurkan menyayangi anak yatim. Ustadz Mukhlis, S.Sos.I., M.Sos.I. menekankan bahwa menyayangi yatim akan melembutkan hati dan menjadi sebab terkabulnya doa-doa.

Dengan   pelaksanaan  mimbar  Dzuhur  menyambut  tahun  baru   hijriyah 1  muharram  1447  H  diharapkan  menjadi peneguhan komitmen institusi terhadap pembinaan nilai-nilai keagamaan dan  spiritualitas di  lingkungan  kerja,  serta dengan semangat hijrah dapat meningkatkan ibadah, dan tekad memperbaiki diri menuju pribadi yang lebih bertakwa.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia