KEMHAN LIRIK TANK LEOPARD DARI JERMAN

Selasa, 6 Maret 2012

0c42b7a778589580e6a3faf02b638cd1Jakarta, Kementerian Pertahanan melirik Main Battle Tank (MBT) Leopard dari Jerman, bila pemerintah Belanda menolak rencana pemerintah Indonesia untuk membeli 80 unit tank Leopard, kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin.

“Opsi yang kami lakukan itu tidak semata-mata pembelian dari Belanda. Kami akan melihat proses mana yang lebih mudah, lebih lancar, lebih efisien. Itu yang kami simpulkan nanti memilih yang mana,” kata Sjafrie, di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Jerman merupakan “original country” dari pembuat Leopard. Setiap pembelian peralatan Leopard dari negara manapun harus tetap menggunakan izin penjualan dari Jerman.

“Jerman merupakan produsen dan pengguna Leopard. Di Jerman ada 15 batalion penggunaan Leopard,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, Kemhan tengah mengadakan observasi yang dilaksanakan oleh tim Angkatan Darat untuk mengetahui keunggulan, baik secara teknis maupun taktik.

“Jerman mengusulkan adanya kerja sama modernisasi secara “government to government (antar-pemerintah)”. Artinya, pembelian Leoprad tidak hanya membeli peralatannya, namun juga sistemnya. Sistemnya ini mulai dari pemeliharaan hingga bagaimana persiapan amunisinya karena amunisinya sangat spesifik,” kata Sjafrie.

Hingga kini, Kemhan secara politik masih menunggu suatu kesimpulan dari Belanda, terutama sinkronisasi pemerintah dengan parlemen di Belanda.

“Apapun hasilnya akan kita tunggu. Tapi kami terus menyiapkan opsi. Sehingga tidak menggangu target modernisasi peralatan sampai tahun 2014. Opsi dengan Jerman itu lah yang kita lakukan,” jelas Wamenhan.

Indonesia masih mempunyai waktu untuk melihat kesimpulan akhir dari Belanda pada akhir Maret 2012 ini. Jika kesimpulan sudah dibuat Belanda sebelum akhir Maret, maka kerjasama tetap dilanjutkan.

“Tetapi seandainya melewati batas waktu yang ditentukan akan kami lewatkan. Opsinya tetap dua Jerman dan Belanda. Pintu kita tetap terbuka buat keduanya, tetapi siapa yang masuk sebelum akhir Maret 2012, itu yang kita pilih,” paparnya.

Kendati demikian, tambah Sjafrie, sampai saat ini pemerintah belum melakukan negosiasi dengan Jerman untuk pembelian tank tersebut. Pemerintah menganggarkan 280 juta dolar Amerika untuk pengadaan Leopard.

Sumber : Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia