PERATURAN MENTERI PERTAHANAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
Kementerian Pertahanan selanjutnya disebut Kemhan, adalah unsur pelaksana pemerintah dipimpin oleh Menteri Pertahanan yang selanjutnya disebut Menhan yang berkedudukan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden
|
|
|
Kementerian pertahanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pertahanan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, Kemhan menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertahanan; |
b. |
pengelolaan barang milik/kekayaan negara menjadi tanggungjawab Kementerian Pertahanan; |
c. |
pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pertahanan, dan; |
d. |
pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah. |
|
Kementerian Pertahanan terdiri dari : |
|
|
|
SEKRETARIAT JENDERALKEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
(1) |
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan selanjutnya disebut Setjen adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri.
|
|
|
(2) |
Setjen dipimpin oleh Sekretaris Jenderal selanjutnya disebut Sekjen. |
|
|
Setjen mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertahanan.
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Setjen menyelenggarakan fungsi :
|
|
a. |
koordinasi kegiatan Kementerian Pertahanan;
|
|
|
b.
|
koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Pertahanan;
|
|
|
c. |
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggan, arsip, dan dokumentasi Kementerian Pertahanan;
|
|
|
d. |
pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerjasama,dan hubungan masyarakat;
|
|
|
e. |
koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;
|
|
|
f. |
penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan
|
|
|
g. |
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Menteri Pertahanan.
|
|
« kembali |
|
|
STAF AHLI MENTERI KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
Staf Ahli Menteri terdiri dari :
|
|
|
a. |
Staf Ahli Bidang Teknologi dan Industri;
|
|
|
|
|
b. |
Staf Ahli Bidang Politik;
|
|
|
c. |
Staf Ahli Bidang Ekonomi;
|
|
|
d. |
Staf Ahli Bidang Sosial; dan
|
|
|
e. |
Staf Ahli Bidang Keamanan.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Staf Ahli Menteri menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
pemikiran dan pengkajian masalah pertahanan negara aspek industri dan teknologi;
|
|
|
b. |
pemikiran dan pengkajian masalah pertahanan negara aspek politik;
|
|
|
c. |
pemikiran dan pengkajian masalah pertahanan negara aspek ekonomi;
|
|
|
d. |
pemikiran dan pengkajian masalah pertahanan negara aspek sosial; dan
|
|
|
e. |
pemikiran dan pengkajian masalah pertahanan negara aspek keamanan.
|
|
|
(1) |
Staf Ahli Menteri dikoordinir oleh Koordinator Staf Ahli Mentri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
|
|
|
(2) |
Koordinator Staf Ahli ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
|
|
|
(3) |
Staf Ahli Menteri dalam melaksanakan tugasnya, secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal.
|
|
|
Staf Ahli Bidang Teknologi dan Industri selanjutnya disebut Sahli Bidang Tekin mempunyai tugas memberikan telahan kepada Menteri Pertahanan mengenai masalah pertahanan dari aspek teknologi dan industri.
|
|
|
Staf Ahli Bidang Politik selanjutnya disebut Sahli Bidang Pol mempunyai tugas memberikan telahan kepada Menteri Pertahanan mengenai masalah pertahanan dari aspek politk.
|
|
Staf Ahli Bidang Ekonomi selanjutnya disebut Sahli Bidang Ekon mempunyai tugas memberikan telahan kepada Menteri Pertahanan mengenai masalah pertahanan dari aspek ekonomi.
|
|
Staf Ahli Bidang Sosial selanjutnya disebut Sahli Bidang Sos mempunyai tugas memberikan telahan kepada Menteri Pertahanan mengenai masalah pertahanan dari aspek sosial.
|
|
Staf Ahli Bidang Keamanan selanjutnya disebut Sahli Bidang Kam mempunyai tugas memberikan telahan Staf kepada Menteri Pertahanan mengenai masalah pertahanan dari aspek keamanan nasional.
|
|
« kembali |
|
|
INSPEKTORAT JENDERAL KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan selanjutnya disebut Itjen adalah unsur pengawasan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri.
|
|
|
|
|
(2) |
Itjen dipimpin oleh Inspektur Jenderal yang selanjutnya disebut Irjen.
|
|
|
|
|
Itjen mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pertahanan.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Itjen menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian;
|
|
|
|
|
b. |
pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;
|
|
|
|
|
c. |
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Pertahanan;
|
|
|
|
|
d. |
penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian; dan
|
|
|
|
|
e. |
pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.
|
|
« kembali |
|
|
DIREKTORAT JENDERAL STRATEGI PERTAHANAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan selanjutnya disebut Ditjen Strahan adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi pertahanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
|
|
|
|
|
(2) |
Ditjen Strahan dipimpin oleh Direktur Jenderal Strategi Pertahanan disebut Dirjen Strahan.
|
|
|
|
|
Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penyelenggaraan strategi pertahanan negara.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Ditjen Strahan menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
perumusan kebijakan Kementerian di bidang strategi pertahanan negara;
|
|
|
|
|
b. |
pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidang penyelenggaraan strategi pertahanan negara meliputi perumusan kebijakan strategis, pengerahan komponen pertahanan, analisa lingkungan strategis, kerjasama internasional, wilayah pertahanan dan hukum strategi pertahanan;
|
|
|
|
|
c. |
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan strategi pertahanan negara;
|
|
|
|
|
d. |
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyelenggaraan strategi pertahanan negara; dan
|
|
|
e. |
pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan. |
|
« kembali |
|
|
DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan selanjutnya disebut Ditjen Renhan, adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi pertahanan, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri.
|
|
|
|
|
(2) |
Ditjen Renhan dipimpin oleh Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan selanjutnya disebut Dirjen Renhan. |
|
|
|
|
Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Ditjen Renhan menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
perumusan kebijakaan Kementerian di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara;
|
|
|
|
|
b. |
pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara meliputi perencanaan pembangunan pertahanan, perencanaan program dan anggaran, administrasi pelaksanaan anggaran, pengendalian program dan anggaran;
|
|
|
|
|
c. |
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara;
|
|
|
|
|
d. |
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara; dan
|
|
|
|
|
e. |
pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan.
|
|
« kembali |
|
|
DIREKTORAT JENDERAL POTENSI PERTAHANAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan selanjutnya disebut Ditjen Pothan, adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi pertahanan, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri.
|
|
|
|
|
(2) |
Ditjen Pothan dipimpin oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan selanjutnya disebut Dirjen Pothan. |
|
|
|
|
Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang potensi pertahanan nir militer.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Ditjen Pothan menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
perumusan kebijakaan Kementerian di bidang potensi pertahanan nir militer ;
|
|
|
|
|
b. |
pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidang potensi pertahanan meliputi kesadaran bela negara, komponen cadangan, komponen pendukung, pembinaan teknologi dan industri pertahanan serta pembinaan veteran;
|
|
|
|
|
c. |
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang potensi pertahanan nir militer; |
|
|
|
|
d. |
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang potensi pertahanan nir militer; dan |
|
|
|
|
e. |
pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan.
|
|
« kembali |
|
|
DIREKTORAT JENDERAL KEKUATAN PERTAHANAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahananan selanjutnya disebut Ditjen Kuathan adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
|
|
|
(2) |
Ditjen Kuathan dipimpin oleh Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan disebut Dirjen Kuathan.
|
|
|
Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang kekuatan pertahanan militer.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Ditjen Kuathan menyelenggarakan fungsi :
|
|
a. |
perumusan kebijakan Kementerian di bidang kekuatan pertahanan militer;
|
|
|
b.
|
pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidang kekuatan pertahanan militer meliputi pembinaan sumber daya manusia, materiil, fasilitas dan jasa serta kesehatan pertahanan militer;
|
|
|
c. |
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kekuatan pertahanan militer;
|
|
|
d. |
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kekuatan pertahanan militer; dan
|
|
|
e. |
pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan;
|
|
« kembali |
|
|
BADAN SARANA PERTAHANAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Badan Sarana Pertahanan selanjutnya disebut Baranahan adalah unsur pendukung tugas dan fungsi Kementerian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
|
|
|
|
|
(2) |
Badan Sarana Pertahanan dipimpin oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan disebut Ka Baranahan.
|
|
|
|
|
Badan Sarana Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sarana pertahanan.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Sarana Pertahanan menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pengelolaan sarana pertahanan;
|
|
|
|
|
b. |
pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan sarana pertahanan meliputi pengadaan jasa konstruksi dan sarana pertahanan, sertifikasi kelaikan, kodifikasi materiil, dan pengelolaan aset/barang milik negara di bidang pertahanan;
|
|
|
|
|
c. |
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan sarana pertahanan; dan
|
|
|
|
|
d. |
pelaksanaan administrasi Badan Sarana Pertahanan.
|
|
« kembali |
|
|
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Badan Penelitan dan Pengembangan selanjutnya disebut Balitbang, adalah unsur pendukung tugas dan fungsi Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
|
|
|
|
|
(2) |
Badan Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan selanjutnya disebut Ka Balitbang.
|
|
|
|
|
Badan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Pertahanan.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balitbang menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang penelitian dan pengembangan pertahanan;
|
|
|
|
|
b. |
pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan pengembangan pertahanan meliputi strategi, sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan alat peralatan pertahanan ;
|
|
|
|
|
c. |
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan pengembangan pertahanan ; dan
|
|
|
|
|
d. |
pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan.
|
|
« kembali |
|
|
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Badan Pendidikan dan Pelatihan selanjutnya disebut Badiklat adalah unsur pendukung pelaksana tugas dan fungsi kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
|
|
|
|
|
(2) |
Badan Pendidikan dan Pelatihan dipimpin oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan selanjutnya disebut Ka Badiklat.
|
|
|
|
|
Badan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pertahanan.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badiklat menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pendidikan dan pelatihan pertahanan; |
|
|
|
|
b. |
pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan pelatihan pertahanan meliputi manajemen pertahanan, bahasa dan teknis fungsional pertahanan; |
|
|
|
|
c. |
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan pelatihan pertahanan; dan
|
|
|
|
|
d. |
pelaksanaan administrasi Badan Pendidikan dan Pelatihan.
|
|
« kembali |
|
|
PUSAT DATA DAN INFORMASI KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Pusat Data dan Informasi selanjutnya disebut Pusat Datin, adalah unsur pendukung pelaksana tugas dan fungsi Kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekjen.
|
|
|
|
|
(2) |
Pusat Data dan Informasi dipimpin oleh Kepala Pusat Data dan Informasi disebut Ka pusdatin.
|
|
|
|
|
Pusat Datin mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan dan standarisasi teknis di bidang sistem informasi, teknologi informasi, sistem komunikasi data dan persandian pertahanan negara.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Datin menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
perumusan dan pelaksanaan kebijakaan teknis di bidang pembinaan data dan informasi pertahanan;
|
|
|
|
|
b. |
penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan sistem, dukungan teknis operasional, persandian dan administrasi serta teknologi informasi pertahanan;
|
|
|
|
|
c. |
pelaksanaan dan evaluasi kebijakan teknis di bidang pengembangan sistem, dukungan teknis operasional, persandian dan administrasi serta teknologi informasi pertahanan;
|
|
|
|
|
d. |
pelaksanaan bimbingan dan supervisi teknis di bidang pengembangan sistem, dukungan teknis operasional, persandian dan administrasi serta teknologi informasi pertahanan;
|
|
|
|
|
e. |
penyiapan bahan administrasi pembinaan sumber daya manusia pranata komputer dan persandian; dan
|
|
|
f. |
penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran, evaluasi dan laporan, pembinaan kepegawaian, data dan informasi, dokumentasi, kepustakaan, ketatalaksanaan dan kelembagaan serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat.
|
|
« kembali |
|
|
PUSAT KEUANGAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Pusat Keuangan selanjutnya disebut Pusat Keuangan, adalah unsur pendukung pelaksana tugas dan fungsi pertahanan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekjen.
|
|
|
|
|
(2) |
Pusat Keuangan dipimpin oleh Kepala Pusat Keuangan disebut Kapusku.
|
|
|
|
|
Pusat Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian di bidang pembinaan dan administrasi keuangan serta pendayagunaan sumber dana pertahanan.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Keuangan menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
perumusan dan pelaksanaan kebijakaan teknis di bidang keuangan pertahanan;
|
|
|
|
|
b. |
pengelolaan keuangan termasuk devisa dan bantuan proyek pertahanan; |
|
|
|
|
c. |
pengendalian pencocokan dan penelitian pertanggungjawaban keuangan dan tagihan regularisasi;
|
|
|
|
|
d. |
pengendalian dan evaluasi pengelolaan administrasi keuangan pertahanan;
|
|
|
|
|
e. |
pembinaan pelayanan administrasi keuangan pertahanan;
|
|
|
f. |
pembinaan fungsi dan bimbingan teknis di bidang pengelolaan keuangan pertahanan;
|
|
|
g. |
pelaksanaan pengendalian keuangan meliputi pencocokan penelitian dan perhitungan pertanggungjawaban keuangan pertahanan;
|
|
|
h. |
pelaksanaan pengelolaan penerimaan, kerugian dan pelaporan penerimaan pendapatan negara pertahanan;
|
|
|
i. |
pelaksanaan rekonsiliasi laporan akuntansi keuangan dengan laporan akuntansi barang milik negara pertahanan;
|
|
|
j. |
penyiapan rumusan, penyusunan laporan keuangan pertahanan; dan
|
|
|
k. |
penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran, evaluasi dan laporan, pembinaan kepegawaian, data dan informasi, dokumentasi, kepustakaan, ketatalaksanaan dan kelembagaan serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat.
|
|
« kembali |
|
|
PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
|
|
(1) |
Pusat Komunikasi Publik selanjutnya disebut Pusat Kompublik adalah unsur pendukung pelaksana tugas dan fungsi pertahanan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekjen.
|
|
|
|
|
(2) |
Pusat Komunikasi Publik dipimpin oleh kepala Pusat Komunikasi Publik disebut Kapus Kompublik
|
|
|
|
|
Pusat Komunikasi Publik mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian di bidang informasi penyelenggaraan pertahanan negara.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Kompublik menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang informasi pertahanan;
|
|
|
|
|
b. |
penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemberitaan , opini dan kerjasama informasi pertahanan;
|
|
|
|
|
c. |
pelaksanaan dan evaluasi kebijakan teknis di bidang pemberitaan, opini dan kerjasama informasi pertahanan;
|
|
|
|
|
d. |
pelaksanaan bimbingan dan supervisi teknis dan perijinan di bidang pemberitaan, opini dan kerjasama informasi pertahanan; dan
|
|
|
|
|
|
|
e. |
penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran, evaluasi dan laporan, pembinaan kepegawaian, data dan informasi, dokumentasi, kepustakaan, ketatalaksanaan dan kelembagaan serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat.
|
|
« kembali |
|
|
PUSAT REHABILITASI KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
|
|
|
(1) |
Pusat Rehabilitasi selanjutnya disebut Pusat Rehab adalah unsur pendukung pelaksana tugas dan fungsi pertahanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekjen.
|
|
|
|
|
(2) |
Pusat Rehabailitasi dipimpin oleh Kepala Pusat Rehabilitasi disebut Kapusrehab.
|
|
|
|
|
Pusat Rehab mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian di bidang rehabilitasi medik, rehabilitasi vokasional, rehabilitasi sosial dan rumah sakit.
|
|
|
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Rehab menyelenggarakan fungsi :
|
|
|
a. |
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakaan teknis di bidang rehabilitasi penyandang cacat personel pertahanan;
|
|
|
|
|
b. |
penyiapan dan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rehabilitasi medik, rehabilitasi vokasional, rehabilitasi sosial dan rumah sakit;
|
|
|
|
|
c. |
pelaksanaan dan evaluasi kebijakan teknis di bidang rehabilitasi medik, rehabilitasi vokasional, rehabilitasi sosial dan rumah sakit;
|
|
|
|
|
d. |
pelaksanaan bimbingan dan supervisi teknis dan perijinan di bidang rehabilitasi medik, rehabilitasi vokasional, rehabilitasi sosial dan rumah sakit; dan
|
|
|
|
|
e. |
penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran, evaluasi dan laporan, pembinaan kepegawaian, data dan informasi, dokumentasi, kepustakaan, ketatalaksanaan dan kelembagaan serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat.
|
|
« kembali |