Kemhan RI dan JSC Rosoboronexport Rusia Tandatangani Kontrak Pembelian 37 Unit Tank BMP-3F

Jumat, 11 Mei 2012

Jakarta, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) secara resmi menandatangani  kontrak pembelian 37 Unit Tank BMP-3F dari Rusia. Kontrak pembelian 37 Unit Tank BMP-3F ini ditandatangani oleh   Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo bersama Kepala Perwakilan JSC Rosoboronexport Rusia di Indonesia Vadim Varaksin, Jumat (11/5), di kantor Kemhan, Jakarta.

Hadir menyaksikan penandatanganan antara lain sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI AL serta sejumlah pejabat di jajaran Korps Marinir. Sementara itu, dari pihak Rusia hadir Wakil Dubes Rusia untuk Indonesia dan Athan Rusia di Jakarta.

Kabaranahan Kemhan RI mengatakan, pengadaan 37 Unit Tank BMP-3F ini dilaksanakan berdasarkan keputusan Menhan tentang penetapan penyedia barang dan jasa pengadaan 37 Unit Tank BMP-3F dengan mempergunakan fasilitas pendanaan yang telah ditetapkan sumber pembiayaannya pada tahun anggaran 2011. Pengadaan kali ini adalah pengadaan lanjutan untuk 37 Unit Tank BMP-3F, mengingat sebelumnya Kemhan RI sudah melaksanakan pengadaan serupa pada tahun 2008 sebanyak 17 unit.

Pengadaaan kali ini dengan jumlah unit lebih besar dari sebelumnya yaitu 37 unit BMP 3F Infantry Fighting Vehicle khusus untuk Marinir dan juga ada satu Unit BREM-L armoured recovery vehicle,  Amunisi dan segala peralatan pendukungnya.

Kemhan RI berharap, dengan pengadaan 37 Unit Tank BMP-3F dapat memenuhi kebutuhan Satuan Marinir TNI AL sehingga meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas dan kemampuan bertempur TNI khususnya Angkatan Laut.

Lebih lanjut kepada pihak JSC Rosoboronexport Rusia, Kabaranahan Kemhan RI menyampaikan ucapan terimakasih karena pada pengadaan 37 Unit Tank BMP-3F pihak JSC Rosoboronexport Rusia bersedia memberikan Transfers of Technology (ToT) yaitu berupa peningkatan kemampuan workshop dari TNI AL didalam memiliki kemampuan pemeliharaan yang baik terhadap tank – tank tersebut.

Atas nama Menhan, Kabaranahan Kemhan RI juga menyampaikan perhargaan dan ucapan terimakasih atas kerjasamanya sehingga proses pengadaan 37 Unit Tank BMP-3F  ini dapat dilaksanakan khususnya yaitu melalui pembiayaan state credit yang disediakan dari pemerintah Rusia.

Fasilitas state credit yang disediakan pemerintah Rusia, tentu pemerintah Indonesia didalam proses pengadaannya akan memanfaatkan sebesar-besarnya fasilitas state credit yang diberikan ini. Dan tentunya ini merupakan wujud kerjasama yang baik antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Rusia.

Sementara itu,  Kepala Perwakilan JSC Rosoboronexport Rusia di Indonesia Vadim Varaksin  mengatakan, pengadaan  37 Unit Tank BMP-3F  ini merupakan pembelian kedua, dimana ini mencerminkan bahwa TNI AL merasa puas dengan kendaraan tersebut dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Rusia khususnya Rosoboronexport Rusia. Pihaknya berharap pengadaan 37 Unit Tank BMP-3F   nantinya  akan membantu meningkatkan kemampuan TNI AL khususnya Marinir.

Menurunya,  kontrak pengadaan  37 Unit Tank BMP 3F  ini cukup istimewa dan bahkan merupakan suatu terobosan dalam hubungan antara JSC Rosoboronexport Rusia dan Kemhan RI karena sudah mengandung komponen yang baru dan penting yaitu adanya kerjasama Transfers of Technology. “Ini adalah suatu hal yang sangat baik dan meletakan dasar yang sangat baik untuk peningkatan hubungan kita kemasa depan”, ungkapnya.

Kepala Perwakilan JSC Rosoboronexport menegaskan bahwa pihaknya siap dan sungguh – sungguh untuk melakukan kerjasama ToT dalam rangka kontrak ini, dan akan berusaha untuk mempertahankan kerjasama yang telah berlangsung  baik selama ini.

Sekilas Tentang Tank BMP-3F

Dari segi teknologi, kendaraan tempur lapis baja ini bisa dikatakan sempurna karena sesuai dengan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris). Keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki dari Tank BMP 3F ini antara lain, computer balistik telah di up grade dengan sistem digital yang lebih akurat, lubang penembakkan untuk pasukan yang semula diperuntukkan senapan serbu tipe AK-47 telah disesuaikan dengan senapan serbu tipe SS-1 Pindad, kemudian dilengkapi pula dengan rantai (track) yang dapat digunakan di aspal sehingga tidak merusak aspal, adanya penyempurnaan pada perlindungan terhadap peperangan nuklir biologi kimia (Nubika) serta perbedaan lainnya yang bersifat minor change pada tameng tombak (anti surge vane) yang semula tebal 5 mm menjadi 10 mm dan system pemanas ruangan yang disesuaikan dengan iklim di Indonesia.

Selain itu, keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki Tank BMP 3F diantaranya, mampu beroperasi di laut selama 7 jam dan untuk menunjang kemampuan amfibinya, tank ini dapat dilengkapi snorkel. Dalam hal meriam, Tank BMP 3F dilengkapi kanon kaliber 100 mm, dimana kanon ini dirancang untuk menembakkan peluru/ roket non-kendali (shell). Kanon jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik.

Konstruksi persenjataan Tank BMP 3F  merupakan penggabungan dalam satu komponen antara meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini, memungkinkan awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara. Tank BMP 3F memiliki berbobot kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas awak 3 orang serta 7 personel pasukan bersenjata lengkap.

Sumber :  DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia