Wamenhan Menjadi Pembicara Kunci Dalam Simposium Pertahanan HMI

Jumat, 11 Mei 2012

542575b77bb302da96f3832b72a946f5Jakarta, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (11/5), menjadi pembicara pembuka dalam Simposium Pertahanan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan yang dilaksanakan di salah satu hotel di Senayan, Jakarta.

Simposium bertemakan “Format Sistem Pertahanan Yang Komprehensif Dalam Rangka Menjawab Tantangan Global” yang diikuti oleh 100 Pengurus HMI Pusat dan perwakilan daerah ini mengundang pembicara Direktur Komponen Cadangan Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Santosa dan politisi Hanura Yudi Krisnandi. Saat membuka Simposium, Wamenhan didampingi oleh Ketua Umum Pengurus Besar HMI Nurfajriansyah.

Dalam amanatnya Wamenhan menjelaskan bahwa hari ini adalah tantangan masa depan yang perlu dipahami oleh para generasi muda HMI karena seperti yang diketahui bahwa pemimpin-pemimpin saat ini banyak yang merupakan alumni organisasi HMI. HMI harus efektif dan produktif dalam berperan dan menjaga eksistensinya. HMI diharapkan mampu berkiprah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam NKRI dan pembangunan bangsa demi menjaga nama baik HMI sebagai agen pemimpin bangsa.

Dikatakan oleh Wamenhan bahwa sistem pertahanan negara harus dipahami dengan dilandasi pada dua hal yaitu akademis dan praktis. Oleh karena itu, sebagai generasi muda yang akan meneruskan tonggak kepemimpinan negara ini, HMI sebagai representasi organisasi pemuda perlu mengerti dan memahami kemudian mengimplementasikan suatu sistem pertahanan negara dalam NKRI.

Wamenhan melanjutkan, kaum muda juga harus mampu berfikir jernih dan cerdas dalam membaca fenomena-fenomena yang terjadi saat ini dalam upaya mengembangkan sistem pertahanan negara. Karena saat ini, lanjut Wamenhan, ancaman pertahanan tidak lagi hanya berupa ancaman militer tetapi justru yang paling berbahaya adalah ancaman darinon state actors.

Karena itulah dalam menjalankan pertahanan negara, saat ini suatu negara harus mengembangankan hardware, softwaredan brain ware. Di sinilah peluang generasi muda untuk lebih unggul dalam bidang brain ware karena sistem pertahanan negara saat ini lebih diunggulkan dengan penggunaan smart power.
Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia