KEMHAN HARAPKAN BUMN-SWASTA PRODUKSI AMMONIUM NITRAT

Senin, 18 Juni 2012

45e522ebcc05882b45c2666992fcbf0dBontang, Kementerian Pertahanan meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta untuk memproduksi ammonium nitrat atau bahan peledak bagi sektor pertambangan serta minyak dan gas nasional.

“Sampai dengan saat ini, baru dua pabrik di dalam negeri yang memproduksi ammonium nitrat, yaitu PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) di Cikampek, Jawa Barat, dan PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang, Kalimantan Timur,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada acara peresmian pabrik KNI di Bontang, Jumat.

Purnomo menuturkan, dari 550.000 metrik ton kebutuhan dalam negeri ammonium nitrat, sebanyak 78 persen mendatangkannya dari luar negeri.”Untuk mengurangi impor ammonium nitrat, Kementerian Pertahanan (Kemhan) sedang mempelajari proposal pembangunan pabrik dari Batuta. Dengan semakin banyaknya produsen bahan baku peledak, impor bisa dikurangi hingga 30 persen,” paparnya.

Agar investasi di sektor industri pertahanan meningkat, Purnomo akan bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan di bidang produksi bahan peledak dari dalam negeri.”Minat investasi di sektor ini tidak hanya tergantung dari pemerintah pusat, tetapi juga iklim investasi di daerah. Diharapkan pemerintah daerah mempermudah perizinan investasi di industri pertahanan,” ujarnya.

Untuk itu, Kemhan akan mengumpulkan sembilan produsen bahan peledak dan lima importir untuk memberi masukan kepada pemerintah terkait dengan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 22 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengaturan, Pembinaan, dan Pengembangan Badan Usaha Bahan Peledak Komersial.

“Kami akan mendengarkan masukan mereka sebelum memutuskan akan memberikan insentif yang menarik bagi investasi di sektor industri pertahanan,” katanya menandaskan.

Sumber :   Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia