INDONESIA-AUSTRALIA TANDA TANGANI MOU HIBAH HERCULES

Senin, 2 Juli 2012

Darwin,  Pemerintah Indonesia dan Australia secara resmi menandatangani nota kesepahaman atau MoU hibah empat pesawat Hercules tipe C 130 H dari Australia.

Penandatanganan hibah pesawat tersebut dilakukan di RAAF Darwin, Australia, Senin, di depan pesawat Hercules yang akan dihibahkan.

Penandatanganan dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Haryanto dan Panglima Angkatan Bersenjata Australia David Hurley. Acara ini juga disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan juga mitranya Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith.

Menhan Smith dalam sambutannya mengatakan Australia senang akhirnya dapat menghibahkan empat pesawat tersebut kepada Indonesia setelah sempat tertunda.

Ia menambahkan, pihaknya telah mendapatkan persetujuan Amerika Serikat sebagai produsen pesawat Hercules untuk dihibahkan ke Indonesia. Pemberian hibah produk-produk militer asal AS, harus seijin negara tersebut.

Ia mengatakan, hibah tersebut maka diharapkan semakin menguatkan hubungan kedua negara.

Menteri Purnomo Yusgiantoro mengatakan hibah ini menunjukkan semakin dewasanya hubungan Indonesia Australia dan lebih memperkuat hubungan kedua negara.

Ia menyadari hibah pesawat Hercules ini sangat dibutuhkan, terutama untuk operasi-operasi militer bukan perang seperti penanganan bencana.

Untuk itu, dirinya menghargai hibah pesawat dari Australia tersebut.

“Atas nama pemerintah, saya sangat mengapresiasi hal ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, untuk empat peswata hibab tersebut tidak bisa langsung dibawa pulang, namun akan direnovasi terlebih dahulu.

Untuk empat pesawat tersebut dibutuhkan dana perbaikan, pengecatan dan suku cadang sebesar 50 juta dolar Australia. Namun demikian, menurut dia ada satu pesawat yang sudah lengkap, sehingga dana untuk pesawat tersebut bisa dialihkan untuk keperluan lainnya.

Sumber : Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia