MENPERIN dan WAMENHAN TINJAU INDUSTRI PERLENGKAPAN MILITER DI TULUNGAGUNG

Kamis, 5 Juli 2012

Tulungagung, Menteri Perindustrian, MS Hidayat, dan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Syamsudin, meninjau industri perlengkapan militer (non-alutsista) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa.Menperin dan Wamenhan tiba di Kecamatan Ngunut sekitar pukul 11.30 WIB dengan menggunakan helikopter, kemudian langsung meninjau dua perusahaan pemasok perlengkapan militer yang selama ini menjadi rekanan TNI, yakni PT Goeno dan CV Maju Mapan.

Di dua perusahaan tersebut, kedua pejabat negara itu dengan didampingi sejumlah jajaran dirjen di Kementerian Perindustrian, melakukan survei proses produksi mulai dari tahap perancangan (desain) hingga menjadi barang jadi dan siap edar/jual.

“Kami bersama semua jajaran dirjen di Kementerian Perindustrian dan juga dari Kementerian Pertahanan ingin mengetahui lebih jauh mengenai industri ini, karena ternyata mereka mengawalinya dari usaha kecil,” kata M.S. Hidayat.Menperin menilai, produk nonalutsista yang diproduksi di Kabupaten Tulungagung (Kecamatan Ngunut) tergolong memiliki kualitas yang cukup baik dan bisa bersaing dengan produk impor.

Asumsi tersebut mengacu pada hasil produksi mereka yang telah diekspor ke luar negeri, karena telah memenuhi standard NATO. “Dari hasil produksi sebenarnya cukup bagus, namun alat produksi itu yang lebih menjadi perhatian kita dalam kunjungan ini,” katanya.

Mengenai soal alat produksi tersebut, M.S. Hidayat menjelaskan bahwa sebenarnya dari kondisinya masih bagus, namun pihaknya merasa perlu untuk menganalisa mana-mana mesin yang perlu diganti.Kementerian Perindustrian mengisyaratkan dilakukannya modernisasi peralatan industri non-alutsista guna menghadapi era pasar bebas, sehingga lebih kompetitif.

“Sejauh ini memang mereka sudah mengekspor ke beberapa negara, terutama di kasawan Asia Tenggara seperti Kamboja dan juga Timur Tengah, seperti Sudan, Lebanon dan beberapa negara lain,” terangnya.Menperin berharap kedua perusahaan tersebut, maupun industri nonalutsista lain, bisa lebih meningkatkan teknologi produksinya secara mandiri sehingga sewaktu-waktu bisa memasok peralatan/ perlengkapan militer TNI sesuai perkembangan kebutuhan dan bisa lebih kompetitif.

Dikonfirmasi mengenai kunjungan Menperin dan Wamenhan, Dirut PT Goeno Supriyono Wijaya mengungkapkan bahwa selama ini perusahaannya selalu berusaha memenuhi setiap permintaan kebutuhan peralatan maupun perlengkapan nonalutsista TNI.

PT Goeno dan CV Maju Mapan merupakan contoh perusahaan yang memulai bisnis peralatan TNI dari sektor hulu, yakni dari semula hanya membuat ikat pinggang pada tahun 1980, kini sudah berkembang menjadi industri yang memproduksi aneka kebutuhan non-alutsista TNI, seperti tenda, MCK, tas dan lain sebagainya.

“Kami tetap berupaya untuk bisa lebih baik, jadi ketika beliau-beliau dari kementerian berkenan melihat langsung perusahaan kami, tentu menjadi motivasi tersendiri untuk bisa lebih baik,” ujar Supriyono.

Sumber :  Antar




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia