Peristiwa 10 November 1945 Berikan Pesan Bahwa Mendirikan NKRI Perlu Perjuangan Berat

Selasa, 10 November 2015

Peristiwa 10 November 1945 Berikan Pesan Bahwa Mendirikan NKRI Perlu Perjuangan BeratJakarta,  Peristiwa Heroik yang terjadi pada 10 November 1945 di Surabaya dapat memberikan pesan bahwa mendirikan dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memerlukan perjuangan yang berat. “NKRI tidak akan bisa berdiri menjadi negara yang merdeka berdaulat dan terhormat tanpa perjuangan para pendiri bangsa dan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga, pikiran serta hartanya, seperti yang digambarkan pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, Ungkap Sekjen Kemhan.

Hal itu diungkapkan Sekjen Kemhan, Letjen TNI Ediwan Prabowo, dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Yoedhi Swastanto, pada upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November, Selasa (10/11) di Kemhan, Jakarta.

Lebih lanjut menurut Sekjen, kemerdekaan dan hasil pembangunan nasional saat ini merupakan buah dari semangat dan keberanian serta pengabdian para pahlawan. Dengan demikian, dikatakan Sekjen semangat para pahlawan tersebut harus senantiasa membahana dalam sanubari masyarakat untuk terus melanjutkan tugas-tugas membangun dan mengawal NKRI.

Pada kesempatan upacara itu, Sekjen mengutarakan Indonesia akan menghadapi tantangan pembangunan bangsa yang semakin kompleks kedepannya. Sehingga membutuhkan tekad dan komitmen yang maksimal dari setiap anak bangsa. “ Tekad dan komitmen tersebut tidak hanya slogan, tetapi ditunjukkan dalam karya nyata diantaranya pelaksanaan tugas secara baik dan benar,” Kata Sekjen.

Berkaitan dengan peringatan hari pahlawan Tahun 2015 yang bertemakan “Semangat Kepahlawan adalah Jiwa dan Ragaku” menurut Sekjen, tema ini sangat relevan karena  semangat kepahlawan merupakan dasar dalam membangun spirit untuk komitmen mempersembahkan pengabdian terbaik bagi bagi bangsa dan negara.

Bersamaan dengan gambaran tema tersebut, Sekjen mengatakan, satu tahun kabinet kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo – Yusuf Kalla, telah menunjukkan keberhasilan di berbagai bidang. Ke depannya keberhasilan ini perlu ditingkatkan secara terus menerus.

Sementara itu Kementerian Pertahanan sebagai bagian dari pemerintahan terus berupaya maksimal untuk penyelenggaraan pertahanan negara berjalan optimal. Beberapa program prioritas Kementerian Pertahanan dalam penguatan penyelenggaraan pertahanan negara seperti penanaman kesadaran bela negara, modernisasi Alutsista, dan pembangunan wilayah perbatasan telah kita laksanakan. Program-program tersebut perlu kita tingkatkan lagi agar sesuai dengan arah dan kebijakan yang kita tetapkan.

Berkaitan dengan hal itu, Sekjen Kemhan menginstruksikan kepada seluruh pegawai terus berupaya untuk meningkatkan kinerja, dedikasi dan disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing. “Hal utama lainnya adalah “kejujuran” dan “ketaatan”pada peraturaan dalam mengelola keuangan dan anggaran yang dipertanggungjawabkan kepada kita,” tutur Sekjen.

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia