Menhan Ajak Seluruh Komponen Bangsa Sadari dan Persiapkan Diri Hadapi Ancaman Nyata dan Belum Nyata

Sabtu, 9 Januari 2016

68156DSC_3048-1Jakarta, DMC – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengajak dan menghimbau kepada seluruh komponen bangsa untuk menyadari dan mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai ancaman baik yang nyata dan belum nyata, baik datangnya dari internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan saat menjadi Nara Sumber dalam Pengajian Bulanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertajuk “Negara Pancasila dan Bela Negara” di gedung Dakwah PP. Muhammadiyah, Jumat Malam (8/1).

“Hendaknya seluruh komponen bangsa termasuk Muhammadiyah sebagai salah atau organsiasi keagaman yang besar menyadari dan harus mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai ancaman baik yang nyata dan belum nyata”, kata Menhan.

Menhan mengatakan, secara internal saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi ujian berat yakni merosotnya nilai nasionalisme dan patriotisme di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Disamping dari sisi eksternal yang paling berpengaruh adalah globalisasi, kemajuan telekomunikasi dan transportasi yang semakin canggih, cepat dan akurat yang secara berlahan melahirkan hubungan antar manusia, lintas bangsa, lintas budaya dan agama.

Kondisi ekternal dan internal yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia tersebut hendaknya disadari dengan pikiran jernih, rasional, objektif dan jauh dari prasangka buruk serta dibentengi dengan ketaqwaan kepada Allah SWT namun tetap waspada terhadap unsur – unsur yang akan memecah belah bangsa. “Ancaman yang paling mungkin terjadi yang dapat memecah belah bangsa ialah konflik yang tidak terkendalikan”, tambah Menhan.

Dikatakan Menhan, guna mencegah terjadinya perpecahan bangsa, maka bela negara merupakan hal yang sangat penting. Apabila kemerdekaan bangsa, kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa terancam sesuai UUD 1945 pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Disinilah menurut Menhan, peran semua warga negara dan elemen kekuatan bangsa hendaknya senantiasa membangun kesadaran terhadap apa yang terjadi dan mampu menganalisis secara jernih setiap permasalahan yang muncul di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Untuk itu, lebih lanjut Menhan menilai dan menyambut baik kegiatan seperti Pengajian Bulanan yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang menurutnya penting dan strategis. Karena disamping sebagai upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, kegiatan  ini juga mempunyai peranan yang sangat penting sebagai wahana untuk bertukar informasi dan mencari solusi berbagai permasalahan bangsa dan negara yang merupakan bentuk implementasi dari nilai-nilai bela negara yaitu kesetiaan kepada Pancasila sebagai ideologi negara, rasa cinta terhadap tanah air dan kerelaan berkorban bagi bangsa dan negaranya. (BDI/RAP)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia