Athan Negara Sahabat Diharapkan dapat Berkontribusi Jadikan Dunia yang Stabil dan Aman

Kamis, 21 Januari 2016

IMG_20160122_182229Jakarta, DMC – Kebersamaan dengan para negara sahabat akan menjadi modal apabila muncul persoalan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan kedamaian. Untuk itu Menhan berpesan agar terus meningkatkan dan memantapkan kebersamaan diantara negara-negara sahabat sebagai kontribusi para Athan untuk menjadikan dunia yang stabil dan aman.

Demikian harapan yang diungkapkan Menhan Ryamizard Ryacudu saat melakukan interaksi secara langsung dengan Athan negara-negara sahabat yang merupakan perwakilan negaranya masing-masing di Indonesia dalam acara Coffee Morning, Kamis (21/1), di kantor Kemhan Jakarta. Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya dengan Atase Pertahanan (Athan) negara-negara sahabat tersebut dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi sekaligus juga untuk menyampaikan kebijakan pemerintah RI di bidang pertahanan sepanjang tahun 2016.

Menhan mengajak kepada para Athan untuk mempererat kebersamaan dan hubungan yang telah terjalin dengan baik selama ini dengan harapan jkerasajasam pertahan kedepan dapat menjadi jembatan bagi hubungan politik yang harmonis. Untuk mengadakan hubungan yang harmonis perlu ada beberapa kunci yang harus diterapkan yaitu dengan memperbesar kebersamaan dan memperkecil perbedaan.

Selain itu juga hendaknya selalu mencari dan menjadi teman, baik dengan negara tetanga maupun dengan negara-negara di dunia. Negara tetangga merupakan takdir yang diberikan Tuhan karena Tuhan telah menakdirkan kita untuk hidup bersama-sama baik di wilayah regional maupun internasional. Ditambahkan Menhan meskipun situasi dan kondisi politik negara pasang surut namun situasi dan kondisi pertahanan tidak boleh pasang surut. Itulah fungsi Kemhan dengan selalu menjaga persahabatan diantara bangsa-bangsa di dunia.

Acara tersebut juga dimanfaatkan Kementerian Pertahanan untuk memberikan perkembangan dan penjelasan tentang Buku Putih Pertahanan Indonesia termasuk diantaranya beberapa kebijakan di bidang pertahanan yang sering diperbincangkan secara luas seperti Minimum Essential Forces (MEF) maupun program Bela Negara.

Dalam kesempatan tersebut Menhan menyampaikan dengan berpedoman kepada prinsip cinta damai, penghormatan atas kedaulatan masing-masing negara dan integritas wilayah nasional serta tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing, Indonesia menerapkan konsep strategi pertahanan negara yang khas Indonesia.

Konsep ini dibangun dengan bersumber kepada kekuatan smart power yang didefinisiskan sebagai strategi pertahanan yang mengedepankan kekuatan hati nurani. Strategi pertahanan ini bersifat defentif aktif yang merupakan penggabungan kekuatan hard power dengan sistem perang semesta dan soft power dalam wujud diplomasi pertahanan.

Pembangunan kekuatan hard power adalah membangun kekuatan TNI sebagai komponen utama yang didukung oleh alutsista dan kekuatan rakyat yang memiliki kesadaran bela negara. Sementara itu pembangunan kekuatan soft power adalah membangun kemampuan diplomasi pertahanan pada tingkat regional dan internasional serta melakukan komunikasi strategi yang sejalan dengan visi, misi demi terwujudnya stabilitas dan perdamaian dunia sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945.

Sementara itu Ketua Korps Athan di Indonesia Col. Sahid Sidiq yang mewakili para Athan negara sahabat mengatakan bahwa pertemuan seperti ini penting bagi upaya peningkatan hubungan kerjasama pertahanan antara para Athan yang bertugas di Indonesia dengan Kemhan dan pimpinan TNI. Pertemuan ini juga merupakan ajang yang tepat untuk saling berbagi informasi dari negara-masing-masing mengenai isu-isu yang tengah berkembang. Ketua Korps Athan mengungkapkan bahwa selama ini Kemhan selalu membantu Athan negara-negara sahabat dalam tugas sehari-hari.

Selain itu, disampaikan juga beberapa agenda kegiatan yang akan dilakukan sepanjang tahun 2016 diantaranya Indo Defence 2016 dan Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) yang akan dilaksananakan sekitar bulan November 2016 ini. Diharapkan para Athan dapat menyampaikannya kepada pemerintah masing-masing untuk dapat hadir dalam dua event strategis tersebut. (ERA/SGY)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia