Menhan Hadiri Dialog Kebangsaan “Bela Negara” di Makasar

Minggu, 21 Februari 2016

Makassartmp_9646-992568menhan-hadiri-dialog-bela-negara-di-makasar-1518582351, DMC – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menghadiri dan menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan dengan tema “Bela Negara”, di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/2). Dialog kebangsaan tersebut diselenggarakan oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sulawesi Selatan.

Selain Menhan, Dialog juga menghadirkan dua orang narasumber lainnya yaitu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti dan moderator Wasekjen PP INTI Ulung Rusman. Dialog dihadiri peserta dari berbagai organisasi kepemudaan, kemahasiswaan, kemasyarakat dan organisasi keagamaan di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Acara dialog kebangsaan tersebut merupakan rangkaian dari acara perayaan Imlek kota Makassar tahun 2016. Tema “Bela Negara” diambil menjadi topik dialog ini karena bela negara merupakan hal sangat startegis dan mendasar untuk disadari oleh semua komponen anak bangsa demi kelangsungan dan kejayaan Republik Indonesia.

Ketua Pengurus Daerah INTI Sulsel, Peter Gozal menjelaskan, dialog kebangsaan dengan tema bela negara ini diselenggarakan dengan harapan agar para peserta dapat memahami dengan baik konsepsi bela negara yang benar dan mengetahui peran yang harus dilakukan dalam upaya bela negara.

Ditegaskannya bahwa sebagai warga dari keturunan Tionghoa yang terlahir dipangkuan ibu pertiwi, jangan pernah meragukan akan jiwa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia. “Yakinlah bahwa kami bangga menjadi orang Indonesia dan rela berkorban serta ikut serta dalam seluruh usaha pembelaan negara”, tegasnya.

Sementara itu, Menhan dalam kesempatan tersebut menyampaikan Kementerian Pertahanan menyambut gembira dan bangga atas terselenggaranya dialog ini. Karena acara seperti ini merupakan cerminan betapa tingginya minat dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat Indonesia terhadap program bela negara, sekaligus meyakinkan bahwa sasaran yang diinginkan dari program bela negara akan dapat tercapai sesuai rencana Kemhan yang muaranya adalah demi kepentingan bangsa dan negara.

Menhan lebih lanjut menjelaskan bahwa melalui program bela negara ini diharapkan akan terbangun karakter disiplin, optimisme, kerjasama dan kepemimpinan guna turut menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Dari aspek hukum, keikutsertaan warga negara dalam bela negara telah diatur dalam UUD 1945 yang isinya menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut di dalam upaya pembelaan negara. “Pada intinya bela negara adalah sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”, jelas Menhan.

Menhan mengingatkan, bangsa Indonesia tidak akan dapat menghindari dinamika globalisasi dengan segala tantangan dan ancaman yang ditimbulkan. Untuk itu, peran seluruh komponen bangsa sangatlah penting dalam rangka memelihara sikap nasionalisme dan kesadaran bela negara yang sejati dengan berpegang teguh kepada Pancasila dan UUD 1945.

“Jadikan nilai-nilai bela negara dan Pancasila sebagai landasan sikap dan prilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pelopori serta perkokoh persatuan dan kesatuan diantara seluruh elemen bangsa, karena dengan persatuan dan kesatuan kita dapat menyelesaikan setiap permasalahan”, tambah Menhan.

 

 

 

 




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia