Menhan : Menghadapi Terorisme dan Radikalisme Perlu Kesemestaan

Jumat, 26 Februari 2016

Makassar, DMC – Menhan RI mengatakan untuk menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme perlu mengedepankan kesemestaaan yang mencakup kebersamaan dan keterlibatan seluruh komponen bangsa baik instansi-instansi pemerintah, swasta atau elemen sipil lainnya.
Nantinya seluruh komponen tersebut diharapkan bahu membahu dan bersatu, sehingga apa yang berbeda menjadi tak terlihat lagi. Untuk itu harus dinyatakan memperkecil perbedaan dan memperbesar persamaan.
“Hanya satu kata kunci kekuatan bangsa Indonesia untuk menghadapi Terorisme dan Radikalisme yaitu perkuat persatuan dan kesatuan yang kokoh seluruh komponen bangsa yang dibekali dengan Kesadaran Bela Negara dan Penanaman Nilai-Nilai Pancasila,”ungkap Menhan.
Hal itu diungkapkan Menhan Ryamizard Ryacudu saat menghadiri seminar Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme dikalangan Masyarakat, yang diprakarsai oleh KOSGORO 1957,Jumat (26/02) di Gedung Balai Prajurit, Makassar.
Menhan yang juga didampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan untuk menciptakan rasa aman dari ancaman terorisme dan radikalisme juga sangat tergantung kepada persatuan bahasa dan pemikiran masyarakat untuk bertanggung jawab dan peka terhadap segala hal yang janggal dan mencurigakan melalui budaya lapor cepat.
Sehubungan dengan hal itu Menhan menghimbau kepada masyarakat khususnya yang ada di Makassar untuk pelopori dan perkokoh persatuan dan kesatuan di antara seluruh elemen bangsa, karena hanya melalui persatuan dan kesatuan dapat menyelesaikan setiap permasalahan.
Sementara itu Ketua Umum KOSGORO 1957 Agung Laksono saat yang bersamaan mengatakan sehebat apapun tantangan yang telah diperlihatkan oleh bahaya radikalisme dan terorisme, negara harus lebih kuat dan perkasa untuk mengatasinya.

” kita tidak boleh takut terhadap radikalisme dan terorisme, malah sebaliknya untuk mengambil langkah-langkah mengatasinya”. Ungkap Agung Laksono.
Ditambahkan Agung, begitu banyak cara untuk melawan radikalisme dan terorisme salah satunya pendidikan yang inklusif, membangun keadilan sosial tampa memandang hukum, budaya dan pilihan politik.

Selain itu inisiatif dari masyarakat untuk mencegah radikalisme dan terorisme juga mutlak diperlukan.
Menurutnya KOSGORO memiliki Sumber Daya Manusia yang banyak menyatakan kesiapannya menjadi mata dan telinga memeperoleh informasi untuk mencegah radikalisme dan terorisme secara dini.(MAW)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia