Menhan : MahasiswaTulang Punggung Deteksi Dini Cegah Terorisme

Sabtu, 27 Februari 2016

Makassar,DMC – Menteri Pertahanan menyampaikan bahwa mahasiswa merupakan tulang punggung dalam deteksi dini yang cukup penting dan efektif dalam mencegah aksi terorisme. Melalui serangkaian kerjasama sama antar unsur Mahasiswa dan Instansi pemerintah dan masyarakat secara sinergis dan berkelanjutan akan menciptakan kultur yang baik demi terciptanya tatanan masyarakat yang siaga Terorisme.

Hal itu disampaikan Menhan Ryamizard Ryacudu, Sabtu (27/02) ketika memberikan kuliah umum tentang bela negara dihadapan sekitar 1000 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin di gedung auditorium kampus UIN Alauddin Makassar, Samata Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kunjungan Menhan ke UIN itu merupakan salah satu rangkaian dari agenda Menhan di Makassar, setelah sehari sebelumnya memberikan ceramah bela negara dalam seminar deradikalisasi yang digelar Kosgoro. Selain itu memberikan pengarahan bela negara dihadapan para pejabat dan muspida kabupaten- kota di seluruh Sulawesi Tenggara pada malam harinya.
Lebih lanjut Menhan memberikan pemahaman kepada seluruh mahasiswa yang hadir bahwa ancaman terbesar terorisme bukan hanya terletak pada aspek serangan fisik yang merugikan, tetapi justru serangan propaganda Ideologi yang secara massif dapat mempengaruhi pola pikir dan pandangan masyarakat. Serangan ideologis itulah yang lebih berbahaya.

“Pengaruh propaganda dan agitasi yang bernuansa kekerasan, permusuhan, penghasutan dan ajakan untuk bergabung dengan kelompok Teroris ini telah banyak memasuki berbagai kalangan Masyarakat dan Profesi yang bertujuan untuk menghancurkan jiwa dan Ideologi bangsa yang pada akhirnya akan bermuara pada kehancuran Persatuan dan Kesatuan Nasional bangsa Indonesia” jelas Menhan.
Sehubungan dengan hal itu, Menhan berpendapat sebagai generasi Muda Intelektual penerus generasi bangsa, harus mampu menjadi garda terdepan yang mampu mensosialisasikan dan memperkuat semangat kebangsaan dan Nasionalisme yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal itu berguna mencegah masuknya paham Radikal dan ISIS demi menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI.
Pada kesempatan tersebut Menhan juga menghimbau kepada mahasiswa dan generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai bela negara dan Pancasila sebagai landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Pelopori dan perkokoh persatuan dan kesatuan di antara seluruh elemen bangsa, karena hanya melalui persatuan dan kesatuan kita dapat menyelesaikan setiap permasalahan” kata Menhan.
Dalam menyelesaikan permasalahan, bangsa Indonesia memiliki budaya yang sangat mendasar yaitu musyawarah untuk mufakat, hal ini harus dikedepankan sebagai cerminan dari nilai-nilai Pancasila. Keterlibatan masyarakat dalam mekanisme musyawarah untuk mencapai mufakat sesungguhnya dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi terbentuknya kesadaran bela negara.(MAW).




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia