Menhan Menilai Bela Negara Solusi Nyata Mencegah Keadaan Sulit Kedepan

Rabu, 4 Mei 2016

Cianjur 101966dmc-1 – Dalam berbagai kesempatan dilingkungan strategis baik tingkat global, regional dan nasional telah berdampak kepada terbentuknya tantangan baru yang semakin besar dan berubah menjadi ancaman baik fisik maupun non fisik yang berasal dari dalam dan luar negeri. Salah satu Ancaman Fisik yang sangat nyata bagi keutuhan dan kesatuan bangsa ini adalah Ancaman Terorisme. Ancaman terorisme dikatakan secara massif dapat mempengaruhi pola pikir dan pandangan masyarakat. Sementara itu jenis ancaman Non-Fisik berupa serangan ideologis dengan kekuatan “soft power” atau Ideologi Liberalisme, Komunisme, Sosialisme dan Radikalime agama yang berpotensi mengancam keutuhan Ideologi Pancasila serta keutuhan dan ketahanan Nasional Bangsa.

Dilihat dari aspek tantangan dan ancaman tersebut, bela negara dinilai merupakan solusi yang nyata untuk mencegah dan menghadapi keadaan-keadaan sulit tersebut di masa datang. “Momentum ini untuk menumbuhkan kesadaran bela negara sebagai fondasi kekuatan bangsa guna menjaga tetap utuhnya bangsa Indonesia dan menjaga dari tantangan dan ancaman yang senantiasa ada di negeri ini,” Ungkap Menteri Pertahanan RI.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu saat kuliah umum di hadapan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jawa Barat, Rabu (4/5) di Kampus Universitas Suryakancana Cianjur, Jawa Barat.

Lebih lanjut dalam kuliah umum itu Menhan menyebutkan dengan kesadaran Bela Negara, akan memiliki kesadaran untuk mengamankan dan melestarikan Pancasila sebagai Jati Diri dan Budaya Bangsa sekaligus sebagai benteng yang kuat guna menjaga Keutuhan dan Persatuan Nasional Indonesia.

Menurut Menhan Ryamizard Ryacudu. esensi dari Kesadaran Bela Negara pada hakikatnya dimaksudkan untuk mewujudkan warga negara yang memiliki kesadaran pola sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai luhur Bela Negara. Adapun aktualisasi nilai-nilai luhur tersebut yaitu Cinta tanah air; Sadar berbangsa dan bernegara; Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara; Rela berkorban untuk bangsa dan negara; serta mempunyai kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik,”

“Muara akhir dari Bela Negara ini diharapkan dapat membangun karakter bangsa Indonesia yang disiplin, optimisme, taat hukum, bekerja keras untuk negara dan bangsanya, melaksanakan perintah Tuhan sesuai agamanya masing-masing,” jelas Menhan.

Kuliah umum yang bertemakan “Menumbuhkan Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara” di Universitas Suryakancana kali ini merupakan rangkaian sosialisasi Bela Negara Menhan di kalangan Mahasiswa dan para akademisi. (MAW).




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia