Peran Ibu dan Istri Sebagai Master of Multitasking

Rabu, 11 Mei 2016

tmp_15195-694623110516-Perngarahan-Ibu-Nora-di-DWP-490240737

JakartaKeluarga merupakan organisasi terkecil didalam masyarakat yang terdiri dari bapak, ibu dan anak-anak. Masing-masing anggota keluarga memiliki perannya sendiri-sendiri. Dalam rumah tangga seorang ibu memainkan perannya sebagai master of multitasking yaitu selain berperan sebagai istri dan pendamping suami, ibu dari anak-anak, juga berperan sebagai koordinator rumah tangga. Selain itu seorang ibu juga memiliki peran pribadi untuk mengaktualisasikan diri.

Demikian diungkapkan Penasehat DWP drg. Nora Tristyana Ryamizard, MARS saat melakukan silaturahmi dengan pengurus dan anggota DWP Kemhan, di kantor Kemhan Jakarta, Rabu (11/5). Dalam silaturahmi tersebut, Penasehat DWP Kemhan berkenan untuk berbagi informasi dan pengalamantmp_15195-699547110516-Ibu-Nora-Ryamizard1219759622 tentang “Optimalisasi Peran Perempuan dalam Keluarga dan Lingkungan”.

Dihadapan 264 orang yang terdiri dari Wakil Ketua dan Pengurus, ketua unsur pelaksana dan anggota DWP Kemhan, perwakilan Wanita TNI/PNS Kemhan serta para istri staf ahli Menhan, Penasehat DWP Kemhan mengungkapkan seorang istri hendaknya dapat menjadi tempat berbagi dan sebagai kekasih hati, tempat mencurahkan isi hati anggota keluarga. Hendaknya istri atau ibu menjadi orang pertama yang menjadi tempat mencurahkan isi hati suami dan anak-anak. Jangan sampai suami atau anak-anak kita mendapatkan jawaban dari permasalahan yang dihadapi dari luar rumah atau lingkungan.

Karena dalam mengarungi samudera kehidupan ini, selain orang tua dan keluarga, lingkungan juga membawa pengaruh yang luar biasa terhadap kehidupan keluarga. Apabila orang tua membekali anak-anak dengan nilai yang positif dan baik maka akan tumbuh anak-anak yang bernilai positif dan berkualitas.

Untuk itu, lanjut Penasehat DWP Kemhan, ibu atau istri haruslah selalu berfikir dan bersikap positif, tidak memiliki penyakit hati, saling mendukung dan memiliki keteguhan prinsip dengan saling menghargai prinsip-prinsip pasangan kita atau orang lain. Apabila karakterisitk dan kepribadian yang sehat diterapkan dalam diri seorang istri atau ibu maka akan tampil pribadi yang baik dan positif (good looking). Sehingga diharapkan ibu-ibu yang tergabung dalam DWP Kemhan memiliki pribadi yang dapat dibanggakan, dicintai, dirindukan suami dan anak-anak, disayangi teman-teman dan pimpinan.

Untuk mengoptimalkan peran perempuan sebagai istri, ibu dan wanita karier maka hubungan horizontal dan vetikal haruslah seimbang. “Apabila dalam perjalanannya terdapat gejolak maka hendaknya kita selalu ingat untuk berada di garis 0 artinya kita harus selalu istiqomah dan mensyukuri apa yang ada,” ujar Penasehat DWP Kemhan.

Sementara itu Ketua DWP Kemhan ibu Yustin Widodo mengungkapkan bahwa tujuan diselenggarakannya acara ini adalah selain sebagai wahana untuk memantapkan silaturahmi juga untuk mematangkan kepribadian perempuan Indonesia yang keberadaannya dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Hal ini sesuai dengan semangat ibu RA Kartini, pejuang perempuan Indonesia yang telah memberikan kesempatan pada perempuan-perempuan Indonesia untuk mengukir prestasi sejajar dengan pria.

Karena seiring dengan tuntutan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara saat ini, peran perempuan di berbagai aspek kehidupan baik di lingkungan keluarga, organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi lembaga swasta maupun lembaga pemerintahan terus meningkat dihadapkan pada kondisi saat ini. (ERA/SPD)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia