Pemberian Nama “SANCA” dan Beberapa MoU Berlangsung di Indo Defence 2016

Kamis, 3 November 2016

tmp_3814-303594Sanca1-1551607506Jakarta, DMC – Dalam ajang Indo Defence Expo and Forum 2016, PT Pindad secara resmi meluncurkan kendaraan militer terbaru yang diberi nama “SANCA”. Pemberian nama SANCA yang merupakan kendaraan lapis baja anti ranjau pertama di Indonesia ini dilakukan Menhan Ryamizard Ryacudu di JIExpo Kemayoran, Kamis (3/11) dengan disaksikan Sekjen Kemhan Laksdya TNI Widodo, M.Sc dan Dirut PT Pindad (Persero) Abraham Mose.

SANCA ini berguna untuk mendukung operasi militer dan didesain untuk melakukan berbagai profil misi, memadukan ledakan tingkat tinggi dan perlindungan balistik dengan mobilitas off-road. SANCA memperluas jangkauan PT Pindad sebagai tambahan model Anoa, Komodo, dan Badak. Kendaraan lapis baja SANCA dalam pembuatannya disesuaikan dengan kebutuhan operasional Indonesia dan secara khusus juga disesuaikan dengan misi-misi TNI seperti peace keeping dan operasi pasukan khusus lainnya.

SANCA merupakan hasil kolaborasi ekstensif antara PT Pindad dengan Thales, termasuk pengembangang konten local khusus yang akan menguntungkan perusahaan pertahanan Indonesia dan meningkatkan keahlian Indonesia di bidang kendaraan anti ranjau.

Penandatangan Kerjasama PT Pindad – SAAB Swedia

Setelah secara resmi memberi nama SANCA, ditempat yang sama Menhan juga menyaksikan penandatanganan kerjasama antara PT Pindad (Persero) dengan SAAB Swedia. Kerjasama strategis tersebut untuk mengembangkan Ground Based Air Defence (GBAD) yang diproduksi di Indonesia.tmp_3814-Pindad - SAAB1632786795 Hasil kerjasama tersebut adalah produk yang ditampilkan di ajang Indo Defence Expo and Forum 2016 yaitu produk rudal RBS70 NG Manpads dan radar Giraffe 1x yang ditambahkan pada produk kendaraan taktis Komodo produksi Pindad.

Seperti diungkapkan Dirut PT Pindad (Persero) Abraham Mose bahwa kerjasama ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan TNI di kesatuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). PT Pindad dan SAAB bekerja sama dalam ruang lingkup alih teknologi dan produksi bersama dalam bidang sistem senjata pertahanan udara. Proses alih teknologi akan dilanjutkan dengan proses desain, produksi dan perakitan di dalam negeri dengan karakteristik produk yang diadaptasikan dengan kebutuhan di Indonesia.

PT Pindad Luncurkan Desain Medium Tank

Kemhan dan PT Pindad kembali melakukan kerjasama dengan perusahaan pertahanan asal Turki FNSS dalam desain medium tank.tmp_3814-Sanca 2-1701918737 Proses pengembangan desain tank berukuran medium tersebut dibagi menjadi tiga tahap sesuai ruang lingkup kerjasama yaitu tahap proses desain, proses prototyping dan proses uji coba. Desain medium tank ini tidak akan ditemukan di produk medium tank lain di dunia karena merupakan satu-satunya di dunia. Medium tank ini selain hasil penelitian dan pengembangan dari Pindad dan FNSS juga merupakan implementasi dari spesifikasi yang diutarakan oleh pengguna di Indonesia yaitu TNI.

Program pengembangan bersama ini menghasilkan desain medium tank yang terdiri dari kemampuan pertahanan balistik dan anti ancaman ranjau terkini. Medium tank ini dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infanteri hingga pertempuran antar kendaraan tempur. Desain dibuat sesuai dengan kriteria kebutuhan yang didapatkan dari pengguna yaitu TNI dengan didasarkan pada strategi pertempuran modern.

Pada kesempatan, hari dan tempat yang sama secara berturut-turut PT Pindad juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan Rheinmetal, perusahaan pertahanan asal Jerman dan Tata Motor, L.Td, perusahaan asal India (ERA/ACP/JLY)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia