Gelar MBBI Ke 15 Kerjasama Pertahanan Dengan Pendekatan Budaya

Selasa, 8 November 2016

Jakarta tmp_4940-586410dmc1289578344– Sebagai salah satu upaya memelihara, membina dan meningkatkan kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan negara-negara sahabat, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Bahasa Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian Pertahanan (Badiklat Kemhan) RI, menyelenggarakan acara Malam Bahasa dan Budaya Internasional (MBBI) ke-15, di Pondok Labu, Jakarta, Selasa (8/11).

Tema MBBI pada tahun ini adalah “Uniting the World in One Night atau berarti Mempersatukan Dunia Dalam Satu Malam”, dengan tema utama budaya daerah Betawi, yang akan ditampilkan dalam bentuk tarian dan pakaian adat, sebagai bagian dari budaya Indonesia yang tidak dapat terpisahkan dalam kerangka NKRI serta menampilkan sejumlah stand yang menyajikan makanan khas masing-masing negara. Sebanyak 176 orang peserta juga mengikuti acara tersebut, yang terdiri dari siswa lokal dan mancanegara dari 14 negara diantaranya Saudi Arabia, Inggris, Jerman, Korea, Tiongkok dan Perancis.

Menhan, Ryamizard Ryacudu saat menghadiri acara tersebut mengatakan kegiatan MBBI dapat menyatukan para peserta yang berasal dari beberapa negara, sehingga mampu meningkatkan persahabatan dan kerjasama yang harmonis di bidang pertahanan. “Melalui MBBI seperti inilah diharapkan dapat membangun persahabatan diantara kita dengan saling memahami budaya dan bahasa suatu negara yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma kebangsaan,” Ungkap Menhan. Menhan juga berpesan kepada seluruh peserta agar dapat memanfaatkan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya agar dapat mengenal budaya dan bahasa siswa masing-masing.

Sementara itu Kabadiklat, Mayjen TNI Hartind Asrin, menyampaikan inti dari kegiatan MBBI ini adalah sebagai strategi untuk meningkatkan kerjasama pertahanan melalui bahasa dan budaya.

Dijelaskan juga oleh Kabadiklat melalui Pusat Bahasa Badiklat Kemhan siswa atau peserta yang berasal dari Indonesia dipersiapkan untuk mengenal bahasa dan budaya negara yang menjadi tempat mereka akan bertugas atau belajar. Dan sebaliknya untuk peserta dari siswa mancanegara yang belajar di Pusbahasa bertujuan untuk mengenal bahasa dan budaya Indonesia dimana yang akan menjadi negara tempat mereka bertugas dan belajar. “konsepnya adalah kalo anak-anak kita yang akan belajar ke suatu negara, maka mereka juga belajar tentang istilah-istilah bahasa atau terminologi militer di negara tersebut,” Ujar Kabadiklat.

Kabadiklat juga mengungkapkan dalam 1 tahun program pembelajaran bahasa di Pusbahasa Badiklat Kemhan diikuti oleh siswa dari 22 negara. Setiap siswa asing yang belajar di Pusbahasa jangka waktunya sekitar 1 tahun, mulai dari tingkat dasar hingga tingkatan lanjutan.

Acara Malam Bahasa dan Budaya bertujuan mendukung keberhasilan proses pembelajaran bahasa asing, dengan harapan para peserta dapat mengetahui kebudayaan dari negara-negara yang bahasanya dipelajari. Karenanya, dalam kurikulum Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan, disisipkan kegiatan ekstrakurikuler tentang pertunjukkan budaya dan bahasa internasional dari berbagai negara peserta diklat di Pusdiklat Bahasa. Selain mengeratkan persahabatan antar negara peserta didik, penyelenggaraan MBBI ke-15 juga sebagai upaya mendukung keberhasilan dalam proses belajar mengajar bahasa asing, dengan mengenalkan kebudayaan dari negara-negara yang bahasanya di pelajari di Pusdiklat Bahasa.

Sejumlah pejabat yang hadir dalam acara MBBI tersebut antara lain Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Menteri Pariwisata Arief Yahya, PLT Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono, Walikota Jakarta Selatan H. Tri Kurniadi serta sejumlah Duta Besar dan Atase Pertahanan (Athan) negara-negara sahabat. (MAW/JLY).




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia