Melalui Film Layar Lebar, Kemhan Lakukan Upaya Kreatif Sebarkan Nilai- Nilai Bela Negara

Jumat, 9 Desember 2016

Jakartapenyerahan-film-bela-negara – Kementerian Pertahanan melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan melakukan sebuah terobosan dalam hal penyebaran nilai-nilai Kesadaran Bela Negara kepada masyarakat. Terebosan dilakukan melalui pembuatan film layar lebar dengan judul “SETERU”, sebagai upaya kreatif dalam Program Pembinaan Kesadaran Bela Negara di tengah kemajuan teknologi yang berkembang saat ini di masyarakat.

Film Bela Negara yang disutradarai oleh Hanung Bamantyo dan dibintangi Aktor Mathias Muchus tersebut telah selesai pembuatannya dan diserahkan secara simbolis kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jum’at (9/12) di kantor Kemhan, Jakarta. Hadir pada acara tersebut Sekjen Kemhan, Irjen Kemhan dan sejumlah pejabat Kemhan.

Selain penyerahan secara simbolis, acara juga diisi dengan pemutaran Behind the Scene dan Trailer Film Bela Negara “SETERU”. Film menceritakan tentang perseteruan yang melibatkan kelompok pelajar dari dua sekolah yang memiliki latar belakang berbeda.

Untuk menghentikan perseteruan yang telah berkepanjangan tersebut, maka Komite Sekolah dan Wali Murid bersepakat melakukan pembinaan disiplin di lembaga TNI. Singkat kata, pada perkembangannya pembinaan kedisiplinan yang dilakukan membuahkan hasil dengan prestasi di beberapa bidang.

Menhan dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih dan rasa bangga atas upaya terobosan pembuatan Film Bela Negara “SETERU” yang bertemakan Bela Negara dan mengandung pesan-pesan persatuan dan kesatuan. Film ini diharapkan dapat mentransformasikan nilai-nilai nasionalisme kepada seluruh masyarakat khususnya kepada generasi muda.

Menurutnya, pembuatan film ini juga menunjukan bahwa para seniman, budayawan dan Aktor/Artis mempunyai peran dan rasa tanggung jawab dalam membangun dan menggelorakan nilai-nilai nasionalisme yang dilandasi oleh nilai-nilai kebangsaan dan kejuangan.

Sementara itu, Dirjen Pothan Kemhan Dr. Timbul Siahaan menjelaskan produksi Film Bela Ngear “SETERU” ini merupakan salah satu program tahunan Kemhan yang dianggarkan melalui Ditjen Pothan Kemhan dan direncanakan akan diputar di gedung bioskop di seluruh Indonesia pada tahun 2017. Program ini juga sebagai wujud upaya pemerintah untuk menfasilitasi warga negara dalam upaya pembelaan negara.

Lebih lanjut dijelaskan, Program Pembinaan Kesadaran Bela Negara akan dikembangkan dengan berbagai pendekatan kekinian serta metode yang tepat disesuaikan dengan objek sasaran dengan pemberian materi yang tepat.

“Film Bela Negara “SETERU ini salah satu penyebaran Kesadaran Bela Negara di dalam bentuk lain, dan kedepan Kemhan akan terus berinovasi dan mencari dalam bentuk bentuk lain bagaimana agar Bela Negara dapat diterima dan diimplementasikan di dalam hidup dan kehidupan masyarakat Indonesia”, jelasnya.

Sedangkan2penyerahan-film-bela-negara Sutradara Hanung Bamantyo menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh Kemhan kepadanya untuk membuat film yang memberikan kisah inspiratif guna menumbuhkan kecintaan kepada Indonesia.

Sebelumnya, dirinya merasa tidak percaya bahwa Kemhan yang dalam pandangannya merupakan lembaga yang jauh dari kegiatan kebudayaan dan kesenian justru membuat film yang selama ini menjadi kegelisahannya yakni sebuah film yang berisikan bagaimana agar bangsa Indonesia terutama anak – anak muda mencintai Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.

Melalui film ini, dirinya ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga dan merayakan kebhinekaan itu sebagai sebuah kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia. “Buat saya itulah inti membela negara, membela ke-Bhineka Tunggal Ika-an, membela Indonesia”, ungkapnya.

Hanung Bamantyo berharap Film Bela Negara ini benar – benar dapat menjadi catatan penting bagi penonton masyarakat Indonesia, menjadi kebanggaan dan inspirasi bagi anak – anak muda, dan juga menjadi sikap nyata kecintaan para seniman terhadap negara Indonesia yang memiliki ragam suku, budaya, agama dan bahasa. (BDI/SAP)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia