Rapim Kemhan 2017 Menjadi Acuan Penyelenggaraan Pertahanan

Selasa, 17 Januari 2017

upacara 17 januariJakarta – Sasaran pembangunan pertahanan negara 2017, meliputi: Pertama, Terwujudnya TNI yang profesional dengan organisasi yang berpola piramida. Kedua, Terwujudnya semangat bela negara pada rakyat. Ketiga, Terwujudnya Alutsista yang modern dengan semaksimal mungkin memanfaatkan industri pertahanan dalam negeri.

Hal itu dikatakan Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin saat membacakan amanat tertulis Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksdya TNI Widodo MSc dalam upacara bendera bulanan di lapangan Apel Setjen Kemhan, Selasa (17/1). Upacara bendera bulanan ini diikuti oleh segenap pegawai Kemhan termasuk pejabat Eselon II, III, dan IV di lingkungan Kemhan. Sasaran pembangunan pertahanan negara tahun 2017 itu sebelumnya disampaikan dalam Rapim Kemhan 2017 yang baru saja dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 Januari 2017 lalu. Rapim Kemhan 2017 merupakan acuan penyelenggaraan Pertahanan negara dilingkungan Kemhan, TNI, dan pemangku kepentingan bidang pertahananan negara.

Rapim ini diharapkan menjadi titik tolak bagi Kemhan untuk bekerja dan berkarya lebih keras lagi yang dibarengi dengan peningkatan disiplin, loyalitas dan peningkatan kinerja Kementerian Pertahanan. Sekjen Kemhan juga berharap agar memanfaatkan forum rapat kerja teknis (rakornis) tiap Satker untuk meningkatkan sinergitas antar Satker maupun dengan institusi terkait lainnya. Di samping itu, hendaknya tetap memberikan perhatian penuh terhadap pelaksanaan agenda prioritas pembangunan pertahanan negara.

Sedangkan arah kebijakan tahun 2017 adalah: Pertama, menyelaraskan pengembangan industri pertahanan sesuai dengan arah perwujudan pemenuhan kekuatan pokok (Minimum Essential Force). Kedua, meningkatkan profesionalisme personel TNI, pada aspek kesejahteraan melalui penyediaan fasilitas perumahan dan aspek sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan. Ketiga, mewujudkan intelijen dan kontra-intelijen yang efektif melalui penguatan koordinasi dan penyediaan infrastruktur intelijen dan kontra intelijen. Keempat, memperkuat upaya pengamanan laut dan daerah perbatasan dengan peningkatan sarana dan prasarana pendukung. Kelima, mendukung efektivitas sistem informasi keamanan nasional.

Dengan telah dirumuskan dan ditetapkannya Kebijakan Pertahanan Negara Tahun 2017, Sekjen Kemhan mengharapkan seluruh jajaran Kementerian Pertahanan diminta untuk segera merumuskan sasaran strategis yang harus diwujudkan dan dijabarkan dalam program dan kegiatan masing-masing.

Dalam amanatnya Sekjen juga menegaskan bahwa tugas Kementerian Pertahanan ke depan semakin berat dan kompleks. Oleh karenanya, personel Kemhan harus miliki kepekaan dan sikap renponsif terhadap dinamika tugas pokok termasuk setiap kebijakan strategis yang berhubungan erat dengan tata kelola dan penyelenggaraan pertahanan negara. Personel Kemhan juga diminta untuk selalu melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan bidang pertahanan negara baik Kementerian/Lembaga, TNI, lembaga swasta maupun dengan komponen masyarakat. Pesan-pesan tersebut juga sejalan dengan keinginan Bapak Presiden RI, agar pada tahun tahun kedepan kinerja setiap Kementerian/Lembaga sudah berlari kencang.

Oleh karena itu, kepada segenap pegawai Kementerian Pertahanan, Sekjen Kemhan menekankan untuk segera bekerja sesuai dengan program kerja yang direncanakan. Peran serta aktif seluruh pegawai sangat diharapkan, sehingga kinerja Kementerian Pertahanan semakin meningkat. Disamping itu, disiplin dan profesionalisme harus terus ditingkatkan. (DAS/JLY)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia