SH Terate Ikut Wujudkan Bela Negara di Dunia Internasional

Senin, 27 Februari 2017

tmp_5486-SSI_5636 copy-1517510799
Jakarta, DMC — Dalam rangka memperkenalkan dan mempromosikan olahraga pencak silat di dunia internasional bagi TNI dan Polri, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) atau dikenal juga dengan SH Terate ikut mewujudkan bela negara melalui olahraga pencak silat di dunia internasional. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum PSHT Dr. Ir. H. M. Taufik, S.H., M.Sc saat melakukan pertemuan dengan Menhan Ryamizard Ryacudu, Senin (27/2), di kantor Menhan Jakarta.

Pencak Silat saat ini sudah dikenal di seluruh dunia. Oleh karena itu PSHT terus menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan agar pengembangan ajaran pencak silat dapat diselenggarakan dengan cara yang lebih baik tanpa harus kehilangan jati diri dan ciri khas PSHT. Salah satunya adalah mengembangkan sistem-sistem organisasi yang mampu mengoptimalkan potensi warga untuk kemajuan PSHT.

Menanggapi hal tersebut, Menhan menyambut positif apabila Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) akan memperkenalkan pencak silat di dunia internasional. Menhan mendukung upaya PSHT untuk memperkenalkan pencak silat di dunia internasional dengan memberikan bantuan serta dukungan melalui atase pertahanan dan atase kepolisian yang ada di negara-negara sahabat.

Pencak silat sebagai aset bangsa memiliki potensi untuk melakukan pertahanan negara melalui Bela Negara. Bela Negara dapat diwujudkan dalam kesadaran warga negara untuk mencintai bangsanya, bangga sebagai bangsa Indonesia serta bekerja keras untuk bangsa dan negaranya. ”Pemahaman (mind set) kita terhadap bela negara harus baik yang berisi Pancasila sebagai jati diri bangsa,” ujar Menhan.

Untuk itu Menhan mengatakan bahwa perlu adanya suatu kerjasama (MoU) dalam upaya bela negara sebagai bentuk pernyataan bela Negara. Tidak hanya pencak silat saja namun seluruh olahraga bela diri yang ada di Indonesia.

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) atau dikenal juga dengan SH Terate adalah sebuah perguruan silat yang berorientasi kepada pengajaran budi luhur dan menggunakan pencak silat sebagai pelajaran pada tingkat pertama. PSHT mengutamakan persaudaraan antar anggota. Pencak silat dipilih sebagai pelajaran tingkat pertama karena disamping sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, didalam ajaran pencak silat juga terkandung unsur-unsur persudaraan, olahraga, bela diri, seni budaya dan kerohanian atau ke-SH-an (ajaran budi luhur).

Dalam persilatan Indonesia, PSHT termasuk salah satu dari sepuluh perguruan silat yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada kongres pencak silat tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta. Sejak berdirinya hingga sekarang PSHT tidak pernah absen dalam setiap kegiatan IPSI.

Hingga saat ini PSHT tersebar di 236 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Khusus untuk tingkat perguruan tinggi dan perwakilan di luar negeri, PSHT membentuk komisariat dan cabang khusus. Terdapat 59 komisariat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta dan 10 cabang khusus di luar negeri yang tersebar di 9 (Sembilan) negara yaitu Malaysia, Belanda, Rusia (Moskow), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia dan Perancis. (ERA/SSI)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia