Indonesia dan Amerika Serikat Kerjasama Adakan Seminar Pertahanan Maritim

Selasa, 28 Februari 2017

Jakartaseminar-pertahanan-maritim – Indonesia dan Amerika Serikat bekerjasama menyelenggarakan kegiatan seminar tentang pertahanan maritim, “Maritime Defense Littoral Environment”. Kerjasama tersebut dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama Mabes TNI AL dengan U S Naval Postgraduates School (NPS) serta US War College. 

Seminar dibuka oleh Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Dr. Yoedhi Swastanto, MBA, Selasa (28/2) di Jakarta. Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, berbagi pengalaman dan pandangan serta membangun kerjasama akademik dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Maritim Indonesia di masa depan.

Dirjen Strahan Kemhan dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Republik Indonesia berusaha untuk membangun kekuatan pertahanan maritim yang handal. Oleh karena itu, diharapkan melalui penyelenggaraan seminar ini dapat membantu dalam upaya pembangunan pemikiran strategis di bidang kemaritiman Indonesia di masa depan, karena kekuatan pertahanan maritim yang handal diperlukan kemampuan SDM yang terampil.

“Upaya untuk membangun kekuatan maritim harus juga didukung dengan kemampuan personel dan Sumber Daya Manusia dengan keterampilan tinggi dan kemampuan dalam studi maritim”, ungkap Dirjen Strahan Kemhan.

Lebih lanjut Dirjen Strahan Kemhan menambahkan, kerjasama antara semua pemangku kepentingan juga diperlukan untuk membangun suatu pertahanan maritim Indonesia yang kuat. Karena, masalah-masalah terkait pertahanan maritim bukan semata-mata tanggungjawab Kemhan dan TNI, tetapi juga menjadi tanggungjawab instansi terkait lainnya.

Seminar “Maritime Defense Littoral Environment” berlangsung selama tiga hari mulai 28 Februari sampai dengan 2 Maret 2017. Selain diikuti oleh pejabat di lingkungan Kemhan, seminar juga mengundang pejabat dari instansi terkait antara lain Kemenko Polhukam, Kemlu, KKP, Mabes TNI, ketiga Mabes Angkatan, Bakamla dan Mabes Polri.

Sementara itu, sejumlah pakar diundang menjadi nara sumber dalam seminar ini yakni pakar dari Amerika Serikat, seperti Prof Henseller, Prof Mc Cabe, Prof Wilson, Laksmana Cedric Pringle.. Sedangkan dari Indonesia hadir Prof Hasjim Djalal, Laksamana TNI (Purn) Dr Marsetio, Dr Arief Havas Oegroseno, Dr Nuning Kertopati, dan Dr Connie Rahkundini Bakrie.  (BDI)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia