Psychologycal Operations (PsyOps) Adalah untuk Memenangkan Hati dan Pikiran Masyarakat

Senin, 15 Mei 2017

DSC_9062JakartaSetiap melakukan tugas operasi khususnya bagi Perwira TNI, harus diketahui bahwa operasi adalah untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat. Apabila hati dan pikiran masyarakat sudah dimenangkan maka kita tidak akan mendapat kesulitan di daerah operasi. Justru masyarakat akan membantu dan mendukung tugas TNI. Namun sebaliknya, jika mereka disakiti maka masyarakat akan resisten terhadap kehadiran pasukan TNI.

Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan (Dirjen Kuathan) Kemhan Mayjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc saat membuka Lokakarya Psychological Operations (PsyOps) bagi TNI, Senin (15/5), di Jakarta. Lokakarya yang diselenggarakan selama dua hari mulai tanggal 15-16 Mei 2017 ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepemimpinan Perwira TNI di bidang leadership.

Lokakarya yang mengangkat tema, “Perumusan Metode dan Teknik Operasi Psikologis dalam Rangka Menunjang Tugas TNI” ini diadakan dengan harapan Perwira TNI dapat memahami bahwa PsyOps dilakukan untuk mendapatkan hati masyarakat. Apabila kita tidak bisa memenangkan hati dan pikiran masyarakat mustahil kita dapat memenangkan peperangan di daerah operasi.

Dalam memenangkan hati dan pikiran masyarakat di suatu wilayah, TNI melaksanakan strategi pembinaan teritorial.Kegiatan pembinaan teritorial ini sama sekali tidak menggunakan peralatan perang, namun sebaliknya TNI hanya menggunakan kelengkapan sipil lainnya. Itulah pentingnya pembinaan teritorial.

Pembinaan teritorial tidak hanya domain TNI AD saja tetapi telah menjadi domain TNI AL dan TNI AU. PsyOps dilakukan untuk merebut hati dan pikiran masyarakat. Seperti strategi perang Sun Tzu bahwa untuk memenangkan peperangan hendaknya memenangkan hati dan pikiran rakyat.

Melalui lokakarya ini, Dirjen Kuathan berharap 150 peserta yang hadir dalam lokakarya ini memiliki kesempatan untuk berbagi informasi tentang peran Psychological Operations dalam menunjang kepemimpinan TNI.

Dalam lokakarya ini ada beberapa yang dapat diwujudkan yaitu pertama, menyiapkan bahan perumusan, pendekatan, metode, teknik, prosedur, dan standardisasi penerapan PsyOps. Kedua, menyiapkan bahan perumusan kurikulum dan silabus PsyOps dan yang ketiga adalah menyelenggrakan penerapan rumusan kurikulum silabus PsyOps.

Sementara itu Pembicara Pertama dari Himpunan Psikologi Indonesia Jakarta Raya (HIMPSI) Kol (Purn) Dr. Widura Imam Mutopo, M.Si mejelaskan bahwa aktivitas psikologis adalah tindakan yang menyasar aspek mental dan psikologis pihak lawan atau musuh yang melakukan agresi terhadap keberadaan Indonesia dan/atau integritas teritorial dan ideologisnya.

Dalam peperangan atau konflik bersenjata dikenal istilah “perang urat syaraf” yang tujuannya melemahkan tekad musuh untuk berperang. Dalam konteks ketentaraan terdapat kegiatan psikologis yang lebih sempit lagi dan berkaitan dengan kondisi pertempuran yang mana kegiatan tersebut kerap mendapat predikat sebagai “pelindung kekuatan” (force protector) atau “pengganda kekuatan tempur” (force multiplier), dan juga sebagai “senjata tak mematikan” (non-lethal weapon). Kegiatan psikologis yang dimaksud adalah Operasi Psikologis atau dalam bahasa Inggris disebut Psychological Operations (PsyOps).

DSC_9047Dalam dunia militer istilah Psychological Operations (PsyOps) digunakan untuk menggambarkan suatu upaya sistematis dan scientific merangkul hati dan pemikiran populasi yang menjadi sasaran dalam kerangka pasukan melakukan operasi militer atau bertahan secara aktif.

Operasi di Indonesia adalah untuk memenangkan tidak hanya memenangkan wilayah tetapi juga memenangkan hati dan pikiran masyarakat. Di Indonesia lebih kepada menjaga agar tdak terjadi konflik atau disintegrasi.

Berbeda dengan Amerika dimana MISO (Military Information Support Operations) adalah operasi yang direncanakan yang bisa mempengaruhi emosi, motif dan nalar mereka. Fokus MISO adalah untuk mendukung commander unit sehingga bisa memberikan perubahan pada populasi tertentu dan lingkungannya. MISO dapat mendukung operasi di medan pertempuran agar menjadi lebih mudah. MISO ini dapat memberi efek yang berlipat ganda. Hal tersebut diungkapkan tim MISO Amerika yang menjelaskan tentang Konsep dan Penerapan MISO oleh Militer AS di Asia Tenggara. (ERS/SPD)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia