Penguatan Kesadaran Bela Negara Merupakan Kata Kunci Menghadapi Modernisasi dan Globalisasi

Jumat, 18 Agustus 2017

dirjen pothan pp3ki 18 agustus 2017-okJakarta – Menhan Ryamizard Ryacudu menegaskan, hanya satu kata kunci kekuatan bangsa ini dalam menghadapi Keniscayaan Arus Modernisasi dan Globalisasi Baru, yaitu dengan cara memperkuat Identitas Bangsa serta membangun Persatuan dan Kesatuan yang kokoh dari seluruh Komponen bangsa melalui penguatan Kesadaran Bela Negara dan Penanaman Nilai-Nilai Pancasila.

Hal itu ditekankan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jumat (18/8) dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Dr Sutrimo Sumarlan MSi saat membuka Musyawarah Nasional I Persatuan Keluarga Putra-Putri Perintis Kemerdekaan Indonesia (PKP3KI) di Jakarta. Munas I PKP3KI ini mengangkat tema “Revitalisasi Pancasila untuk mempersatukan Indonesia sesuai cita-cita para Pendiri Bangsa”.

Menhan melanjutkan, disadari bahwa tantangan terhadap implementasi Pancasila semakin besar. Desakan dan pengaruh budaya asing tentunya akan semakin kuat terhadap eksistensi budaya Indonesia. Demikian juga berbagai persoalan kebangsaan dari dalam negeri masih mewarnai kehidupan bernegara kita. Hiruk pikuk dan kegaduhan yang terjadi dewasa ini justru harus menjadi penggugah semua komponen bangsa, untuk menyadari betapa pentingnya implementasi dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila.

Diperlukan adanya Wawasan Kebangsaan yang kuat dari seluruh Rakyat Indonesia agar tidak mudah terpengaruh oleh provokasi Ideologi-ideologi asing tersebut. Oleh Karena itu, Menhan telah mendesain suatu Strategi Pertahanan Negara yang mengedepankan Nilai-Nilai perjuangan yang lahir dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia yaitu perjuangan yang menerapkan konsep Perang Rakyat Semesta yang didukung oleh kekuatan TNI beserta Alutsistanya.

Konsep perang rakyat semesta ini lebih mengedepankan penguatan jiwa dan identitas bangsa sebagai kekuatan utama melalui penanaman nilai-nilai dan Semangat Kesadaran Bela Negara. Kesadaran Bela Negara ini merupakan metoda yang telah terbukti ampuh dan handal guna menangkal seluruh bentuk ancaman terhadap keutuhan dan integritas Bangsa dan Negara Indonesia.

Dengan Kesadaran Bela Negara ini, kita akan memiliki kesadaran untuk mengamankan dan melestarikan Jati Diri, Budaya dan Kekayaan alam Indonesia tersebut sekaligus menjaga Keutuhan dan Persatuan Nasional Indonesia.

Esensi dari Kesadaran Bela Negara ini pada hakikatnya dimaksudkan untuk mewujudkan warga negara yang memiliki kesadaran sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai luhur bela negara yaitu Cinta tanah air; Sadar berbangsa dan bernegara; Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara; Rela berkorban untuk bangsa dan negara, sertaMempunyai kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik.

Melalui Bela Negara diharapkan akan dapat terbangun karakter disiplin, optimisme, kerja sama dan kepemimpinan guna turut menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Menhan kemudian meminta kepada segenap peserta Munas I PKP3KI agar menjadikan nilai-nilai bela negara dan Pancasila sebagai landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Pelopori dan perkokoh persatuan dan kesatuan di antara seluruh elemen bangsa, karena hanya melalui persatuan dan kesatuan kita dapat menyelesaikan setiap permasalahan”.

PKP3KI yang diketuai oleh Prof Dr Meutia Hatta Swasono MA ini merupakan forum persatuan putra-putri para perintis kemerdekaan yang semula bernama P4KI (Persatuan Putra-Putri Perintis Kemerdekaan Indonesia), yang kemudian berubah nomenklatur karena keinginan untuk terus turut serta dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan mewariskannya kepada cucu dan cicit para perintis kemerdekaan. (DAS/ACP)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia