Menhan : Pentingnya Memberikan Pengarahan kepada Prajurit

Jumat, 4 Mei 2018

SGY_2226.kopassusJakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berkunjung ke Mako Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD untuk memberikan pengarahan kepada 162 Perwira Kopassus. Disambut langsung oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiono. Jum’at (4/5) di Gedung Flamboyan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.

Menhan mengatakan, pengarahan seperti ini akan dilakukan tidak hanya di markas komando setiap satuan. Menhan akan keliling ke berbagai daerah untuk memberikan pengarahan serupa kepada prajurit yang bertugas di daerah.

“Saya akan melakukan pengarahan ke Aceh sampai ke Papua nanti. Karena pengarahan tidak bisa sekali, manusia gampang lupa. Pengarahan macam-macam terus saja diberikan, tetapi ada saja yang melakukan pelanggaran apalagi tidak dilakukan pengarahan,” ujar Menhan.

Saat memberikan pengarahan kepada personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Menhan mengingatkan kepada seluruh personel TNI untuk bersikap netral dalam gelaran pilkada serentak dan Pemilu 2019, serta tidak melakukan tindakan yang menyimpang seperti terlibat dalam politik praktis, dan tidak mengarahkan orang lain untuk kepentingan politik kelompok tertentu.

Oleh karena itu satuan Kopassus harus senantiasa menjadi organisasi yang dicintai oleh Rakyat, etos inilah yang kemudian dijabarkan kedalam nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945.

Tujuan Menhan berkunjung ke Kopassus yaitu dalam rangka mengecek kesiapan peralatan pertahanan yang dimiliki TNI AD khususnya di jajaran Kopassus. Melalui tatap muka langsung serta mengetahui secara langsung kekurangan-kekurangan yang ada.

Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa TNI adalah sebagai pemersatu bangsa. Untuk itu, Prajurit TNI baik Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara haruslah senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan yakni dengan menyamakan satu sikap yakni Satu TNI. “Jagalah persatuan bangsa. Jadi kalau tidak bersatu bagaimana rakyat, tentaranya saja sebagai pemersatu tidak bersatu”, tegas Menhan.

SGY_2282.passus.Selain sebagai pemersatu bangsa, Menhan juga mengingatkan bahwa TNI juga sebagai penjaga ideologi negara yakni Pancasila. Menurut Menhan, ancaman serius saat ini adalah ancaman terhadap ideologi negara, karena ideologi adalah alat pemersatu. “Kalau alat pemersatu dihancurkan, kemungkinan besar negara tersebut bisa bubar”, ungkap Menhan.

Menhan juga mengharapkan kepada para prajurit TNI untuk berperan aktif dalam mensosialisasikan dan melaksanakan program bela negara setiap saat kepada seluruh komponen masyarakat yang berada diwilayah teritorial. Jadilah pemimpin pandai merasa, bukan merasa pandai. Tidak merasa paling hebat dan utama dari yang lain. Hati dan pikiran hanya untuk anak buah. (WND/SGY)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia