RI — Yordania Jalin Kerjasama Pasukan Khusus untuk Hadapi Terorisme

Selasa, 8 Mei 2018

Ammantmp_5841-pm yordania1958702032, Yordania — Potensi ancaman terorisme dan ektrimisme saat ini tidak hanya melanda negara-negara di kawasan Timur Tengah saja namun sudah merambah Eropa dan Asia Timur. Melihat fenomena tersebut, Yordania berupaya untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam pembinaan pasukan khusus Angkatan Bersenjata guna menghadapi ancaman terorisme.

Hal tersebut terungkap saat Perdana Menteri yang merangkap Menhan Yordania Hani Fawzi Al Mulki melakukan pembicaraan bilateral dengan Menhan RI Ryamizard Ryacudu di sela-sela Pembukaan Special Operation Force Exhibition and Conferrence 2018 (Sofex), Selasa (8/5), di Amman, Yordania.

Dikatakantmp_5841-Sofex di Yordan-849877259 Menhan Yordania bahwa Yordania memiliki konsep dalam menangani terorisme yaitu dengan menguatkan cara berfikir rakyat agar tidak mudah terprovokasi atau terpengaruh oleh radikalisme maupun fundamentalisme. Yordania dalam waktu dekat akan mereformasi kurikulum pendidikan untuk menguatkan iman serta menekankan kepada ulama-ulama akan pentingnya ajaran Islam moderat dan perdamaian.

Menanggapi hal tersebut, Menhan RI mengungkapkan bahwa Indonesia bersama negara-negara di kawasan saat ini sedang mengadapi terorisme generasi ketiga. Generasi pertama adalah Al-Qaeda, kedua adalah deklarasi ISIS pada tahun 2014 dan ketiga adalah kembalinya pejuang-pejuang ISIS dari Timur Tengah ke kawasan. Kelompok-kelompok tersebut berencana untuk membentuk divisi Asia Timur yang terdiri dari ISIS Indonesia, Malaysia dan Philipina.tmp_5841-Sonex 2018 Yordan881734585

Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Menhan RI, Indonesia telah melakukan kerjasama trilateral dengan Malasia dan Philipina. Selain itu Indonesia juga memiliki konsep penguatan mindset masyarakat agar tidak terpengaruh radikalisme dengan mengajak masyarakat berjuang bersama-sama menghadapi ancaman tersebut. Untuk itulah kerjasama trilateral ini dibangun agar ketiga negara dapat saling bertukar pengalaman, keahlian dan pembelajaran mengenai alutsista yang cocok untuk menghadapi terorisme.

Pada hari yang sama dalam rangkaian kegiatan Sofex 2018 yang diikuti industri strategis pertahanan dan keamanan Indonesia ini, Menhan turut menyaksikan penandatanganan MoU antara PT Pindad dengan Yordania. Dilanjutkan dengan menyaksikan pertunjukan Ground / Air Mobility and Tactics dengan didampingi diantaranya Danjen Kopassus, Dankormar dan Dankorpaskhas. (ERA/JLY)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia