Menhan RI : Serangan Ideologis Lebih Berbahaya dari Serangan Fisik

Jumat, 24 Agustus 2018

Ciamis – Ancaman terbesar terorisme bukan hanya terletak pada aspek serangan fisik yang merugikan, tetapi justru serangan propaganda ideologi yang secara massif dapat mempengaruhi pola pikir dan pandangan masyarakat. Serangan ideologis itulah yang lebih berbahaya.

Yang lebih penting dari semua upaya pencegahan maupun penanggulangannya adalah bagaimana agar akar permasalahan dari terorisme dan radikalisme tersebut dapat diselesaikan dengan tuntas? Cara yang paling efektif dan ampuh adalah melalui semangat dan Kesadaran Bela Negara serta penanaman nilai-nilai luhur ideologi Pancasila. Hal tersebut diungkapkan Menhan RI Ryamizard Ryacudu saat memberikan Tausyiah Kebangsaan pada acara Reuni Alumni ke-32 Pondok Pesantren Miftahul Huda II di Ciamis, Jumat (24/8).

Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa teroris telah banyak menyasar berbagai kalangan masyarakat dan profesi yang bertujuan untuk menghancurkan jiwa dan ideologi bangsa yang pada akhirnya akan bermuara pada kehancuran Persatuan dan Kesatuan Nasional bangsa Indonesia.

Dalam forum ulama yang dihadiri alumni, ulama dan santri Ponpes Miftahul Huda II, Menhan berharap semua komponen bangsa dapat berperan dalam memelihara sikap nasionalisme dan kesadaran Bela Negara yang berpegang teguh pada landasan filsafat Pancasila.

Dengan Kebesaran Pancasila, maka bangsa Indonesia akan kembali ke era kejayaan dan kekuatan bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Selain itu bangsa Indonesia akan disegani oleh seluruh bangsa-bangsa di dunia kerena disitulah jati diri dan roh bangsa Indonesia yang sebenarnya.

Ciri Islam Indonesia yang penuh damai ini perlu menjadi contoh dan model bagi negara- negara Islam dikawasan dunia manapun termasuk di Timur Tengah. Inilah mainstream Moderasi Islam yg sesungguhnya.

Menutup tausyiahnya, Menhan mengatakan jika ingin merasakan dunia yang damai dan sejahtera, maka yang harus dibenahi adalah moral bangsanya. Bukan hanya dengan pendidikan saja tetapi juga dengan pendidikan moral yang sesungguhnya, sesuai apa yang diperintahkan oleh Allah S.W.T. “Dengan begitu kita akan mampu menjadi khalifah sesungguhnya di bumi sesuai tujuan diciptakannya kita, yaitu menjadi rahmat bagi semesta alam atau rahmatan lil ‘alamin,” ujar Menhan.

Sementara itu Ketua Yayasan Ponpes MH II KH. Nonop Hanafi berharap semoga silaturahim dan kebersamaan seluruh santri dengan Menhan RI semakin menguatkan jati diri Ponpes sebagai bangsa Indonesia yang pada akhirnya seluruh stakeholder dapat menjadi pertahanan terbaik untuk utuhnya NKRI.   (ERA/SNT/SGY)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia