Forkom Litbang Bertekad Wujudkan Percepatan Pemenuhan MEF

Rabu, 5 Desember 2018

Jakartatmp_6898-051218 Forkom Litbang-711913168 — Dalam usaha memajukan industri pertahanan, Indonesia menghadapi tantangan yang sangat kompleks, baik berupa persaingan ketat antar negara dalam merebut pangsa pasar maupun kemampuan dan daya saing. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan strategi yang jitu serta kerjasama yang erat di antara ketiga pilar industri pertahanan yaitu pemerintah, pengguna (TNI) dan industri pertahanan.

Untuk itulah, Balitbang Kemhan mengadakan Forum Komunikasi (Forkom) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) sebagai wujud semangat dan tekad segenap komponen bangsa dalam rangka mewujudkan Minimum Esential Force (MEF). Demikian sambutan Menhan yang dibacakan Irjen Kemhan Letjen TNI M. Thamrin Marzuki, S.Sos saat membuka Forkom Balitbang ke — 29 tahun 2018 di Balitbang Kemhan, Rabu (5/12).

Hal ini relevan dengan tema yang diangkat dalam Forkom yaitu “Percepatan Pemenuhan Minimum Essential Force (MEF),” karena MEF merupakan sebuah terobosan dalam strategi pertahanan Indonesia. selain itu juga sebagai strategi untuk membangun komponen utama TNI sampai mencapai kekuatan pokok minimum sebagai postur pertahanan yang ideal dan disegani baik pada level regional maupun internasional.

Kementerian Pertahanan selalu berkomitmen untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan pertahanan negara dengan pelaksanaan program-program kerja Kemhan termasuk program MEF. MEF digunakan untuk memaksimalkan kemampuan militer Indonesia dalam upaya menghadapi ancaman terhadap NKRI.

MEF diselenggarakan melalui 4 (empat) strategi pengembangan yaitu rematerialisasi, revitalisasi, relokasi dan pengadaan dengan mengedepankan pemberdayaan industri dalam negeri dan luar negeri yang harus diikuti dengan Transfer of Technologi (ToT) dan Transfer of Knowledge (ToK).

Semua ini dilakukan melalui proses penelitian dan pengembangan yang melibatkan lembaga riset, Perguruan Tinggi, Industri dan TNI sebagai pengguna dalam menentukan spesifikasi teknis sesuai dengan kebutuhan operasi TNI. Kondisi ini diharapkan dapat menunjang terealisasinya kemandirian industri pertahanan nasional Indonesia.

Dihadapantmp_6898-051218 Forkom Litbang1203813424 150 peserta, Menhan melalui Irjen Kemhan berharap dengan diselenggarakannya Forkom Litbang ini, institusi penelitian dan pengembangan bidang pertahanan mampu menghasilkan prototipe yang siap di first article-kan dan dapat ditindak lanjuti oleh industri pertahanan dalam produk massal yang kompetitif dan bernilai ekonomis.

Hadir sebagi pembicara yaitu sejumlah stake holder diantaranya dari Asisten Deputy Bidang Polhuhankam Bappenas, Kemenlu, BUMN, Asrenum Panglima TNI dan Kapuslitbanghan Strahan Balitbang Kemhan. Sedangkan bertindak sebagai penanggap pertama adalah Laksda TNI (Purn) Agung Pramono, SH., M. Hum dan Ibu Conny Rahakundini Bakrie dari Pihantanas. (ERA/ACP)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia