Menhan: Bela Negara Untuk Tangkal Paham Radikalisme dan Memperkuat Ideologi Pancasila
Selasa, 11 Desember 2018Jakarta
– Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan kuliah umum “Bela Negara” kepada Mahasiswa Semester I Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Selasa (11/12) di Kampus UPN Veteran Jakarta, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Didampingi Rektor UPN VeteranJakarta Dr. Erna Hernawati Ak, CPMA,CA, Menhan dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Bela Negara penting sebagai daya tangkal bangsa terhadap berbagai ancaman pertahanan negara, diantaranya untuk menangkal ancaman terorisme dan paham radikalisme serta ancaman terhadap ideologi Pancasila.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya akan menyampaikan materi tentang Bela Negara, NKRI Harga Mati, bagaimana kita menolak radikalisme. Ini sangat penting”, ungkap Menhan.
Lebih lanjut Menhan mengatakan, bahwa mengatasi dan menangkal ancaman terorisme dan paham radikalisme tidak bisa dengan menggunakan kekuatan Alutsista atau senjata, karena keberhasilannya hanya satu persen.
Sedangkan 99 persen keberhasilan adalah menggunakan kekuatan rakyat melalui kesadaran Bela Negara.Untuk itu, Kementerian Pertahanan secara terus menerus mensosilasisikan dan memberikan pemahaman kepada seluruh Rakyat Indonesia bagaimana pentingnya Bela Negara. Penanaman nilai – nilai Bela Negara harus ditanamkan sejak usia dini.
Bela negara juga penting untuk menanggal ancaman terhadap ideologi negara yakni Pancasila. Karena Pancasila adalah pemersatu bangsa, begitu ideologi Pancasila dipecahkan maka akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Sejak reformasi Pancasila luntur, sehingga masuklah paham – paham dari luar. Untuk itu, penanaman kesadaran Bela Negara diperlukan untuk memperkuat Ideologi Pancasila”, tutur Menhan.
Kekuatan bangsa Indonesia terletak pada persatuan dan kesatuan yang merupakan suatu kekuatan yang maha dasyat. Tetapi kekuatan persatuan yang tidak dipaksakan yakni melalui kesadaran Bela Negara. (BDI/SPD)
