Kemhan Bangun Taman Wisata Sejarah di Salatiga

Rabu, 15 Januari 2020

Kementerian Pertahanan bersama Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Daerah memprakarsai berdirinya Taman Wisata Sejarah Salatiga. Taman ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih empat hektar

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Laksdya TNI Agus Setiadji, S.A.P., MA., mewakili Wakil Menteri Pertahanan, dengan resmi mencanangkan pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga (Wasesa) di Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Rabu (15/1)

Pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga sebagai salah satu komitmen dalam melestarikan nilai – nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia, cinta tanah air, menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Dalam rencana pembangunannya, akan didirikan infrastruktur pendukung dan Monumen Sejarah Pahlawan.

Deputi Menteri Pariwisata Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dadang Rizki Ratman, SH., M.P.A. dan Walikota Salatiga Yuliyanto, segenap Anggota Forkopimda Kota Salatiga dan serta pejabat perwakilan dari jajaran TNI dan Polri juga hadir pada acara tersebut.

Pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga dapat digunakan sebagai wahana pendidikan pembangunan karakter kebangsaan (Nation Character Building) bagi masyarakat sekitarnya, jelas Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono yang dibacakan oleh Sekjen Kemhan.Selain itu diharapkan taman ini akan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Salatiga.

Salatiga merupakan kota di Jawa Tengah yang telah melahirkan putra-putra terbaik bangsa yang telah berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia, diantaranya Laksamana Muda TNI (Anumerta) Yosaphat Soedarso, Marsekal Madya TNI (Anumerta) Agustinus Adisoetjipto, dan Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Sudiarto.

Nilai-nilai perjuangan mereka, perlu diingat dan diwariskan kepada generasi muda penerus bangsa. Oleh karena itu, melalui peresmian pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga ini, merupakan bentuk nyata dalam menghormati jasa-jasa beliau di daerah asalnya, menurut Wamenhan.

Demikian Siaran Pers Biro Humas Setjen Kemhan.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia