Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan Membuka Secara Resmi Kegiatan “ASEAN Our Eyes” Ketiga di Palembang

Rabu, 4 Maret 2020

Palembang – Untuk menjaga situasi dan kondisi keamanan di wilayah Asia Temggara terhadap kemungkinan ancaman baru diantaranya sebagai dampak dibubarkannya organisasi teroris, ISIS di Timur Tengah, menyebabkan kesepuluh negara anggota ASEAN sepakat untuk menciptakan kemitraan baru untuk memerangi terorisme dan radikalisme di kawasan Asia Tenggara melalui pertemuan ASEAN Our Eyes (AOE) yang ke-3 setelah sebelumnya diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2018 dan Semarang pada 2019 lalu. Rencananya ASEAN Our Eyes ke-3 ini akan dibuka secara langsung oleh Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI I Putu Eka Asmara Putra, M.Si yang diwakili Kasubdit Multilateral Kolonel Kav Oktaheroe Ramsi S.IP, Selasa (3/3) di Aula Hotel Novotel Palembang.

Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan delegasi Kementerian Pertahanan dari masing-masing negara yang tergabung dalam ASEAN tersebut diantaranya membicarakan mekanisme kerja sama pertukaran informasi strategis dalam kerangka “Our Eyes”, guna menangkal pergeseran gerakan ISIS dari Timur Tengah ke wilayah Asia Tenggara.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa pembentukan ASEAN “Our Eyes” yang diinisiasi oleh negara-negara ASEAN diantaranya Indonesia ini merupakan implementasi dari upaya untuk saling berbagi informasi dan kerja sama intelijen yang pada muaranya bertujuan untuk meningkatkan pertahanan dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.

Oleh karena itu, sebagai pejabat Kementerian Pertahanan yang akan membuka secara resmi kegiatan tersebut, Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan dalam sambutannya yang dibacakan Kasubdit Multilateral Kolonel Kav Oktaheroe Ramsi S.IP mengutarakan bahwa tantangan saat ini dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme sangat luas. Pergeseran gerakan ISIS dari Timur Tengah ke wilayah Asia Tenggara bukan lagi ancaman dan menjadi tantangan bagi keamanan dan perdamaian di kawasan itu. Kota Marawi di Filipina adalah bukti bahwa ancaman itu menjadi nyata yang dapat membahayakan kedaulatan suatu negara.

Pada kesempatan tersebut, Dirkersin juga menyampaikan bahwa terkait dengan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme ini, tidak ada satu negara pun yang bisa berjuang sendirian. Aksi-aksi terorisme akan memiliki dampak yang menghancurkan demi untuk mencapai tujuan aksi yang sangat bertentangan dengan kemanusiaan ini.

Lebih lanjut Dirkersin memberikan gambaran bahwa banyak upaya yang dilakukan untuk menghilangkan aksi teroris, kelompok teroris dan pengikut mereka. Upaya terpadu sangatlah diperlukan untuk memerangi ancaman yang meluas dan tidak dapat diprediksi terutama dalam aksi terorisme.

Terkait dengan kegiatan ini, Dirkersin juga mengharapkan bahwa pertemuan ASEAN Our Eyes ini akan memiliki hasil positif untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas tentang rencana bersama untuk inisiatif “Our Eyes” di masa depan.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia