Wamenhan RI: Teknologi Modifikasi Cuaca Buatan Anak Bangsa Jadi Solusi Strategis Atasi Karhutla

Rabu, 27 Agustus 2025

Lampung – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI yang juga menjabat Sekretaris Dewan Pertahanan Nasional (DPN), Donny Ermawan Taufanto bersama Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan, serta Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, meninjau langsung kegiatan demonstrasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang digelar oleh Dewan Pertahanan Nasional (DPN) bersama BMKG, BNPB, BRIN, PT Pindad, TNI AU, dan PT Smart Aviation, di Provinsi Lampung, Selasa (26/8/2025). Setibanya di Bandara Raden Intan dan Lanud Pangeran Mohammad Bun Yamin (BNY) di Menggala, Lampung, disambut oleh Forkopimda Provinsi Lampung dan Forkopimda Kabupaten Tulangbawang.

Demonstrasi TMC di Lanud BNY diawali paparan singkat tentang teknologi flare, dilanjutkan pemasangan flare pada pesawat Cessna Caravan 208B, lalu pesawat diterbangkan di wilayah Lampung untuk penyemaian awan guna menghasilkan hujan buatan.Demonstrasi TMC ini sekaligus menguji flare CoSAT 1000 buatan PT Pindad sebagai solusi dalam negeri untuk mengurangi impor dan mendukung strategi nasional penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Direktur PT Pindad menjelaskan, keunggulan sistem ini terletak pada operasi yang praktis, cepat, serta kemampuannya menghasilkan cloud condensation nuclei (CCN) alami. Dengan teknologi ini, hujan buatan dapat diturunkan dengan memanfaatkan awan yang ada, tanpa menimbulkan dampak negatif bagi manusia maupun lingkungan. Kehadiran produk lokal buatan Pindad diharapkan dapat menjadi solusi strategis, terutama mengingat luasnya hutan dan lahan di Indonesia yang rawan terhadap karhutla.

Dalam peninjauannya, Wamenhan RI Donny Ermawan memberikan dukungan penuh terhadap pemanfaatan alat TMC berbasis flare yang telah didemonstrasikan. Wamenhan menegaskan bahwa teknologi tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal oleh kementerian/lembaga terkait, serta ditingkatkan produksinya di dalam negeri melalui kolaborasi riset antara BRIN dan PT Pindad.

Wamenhan turut mendorong agar produksi flare TMC dalam negeri dapat diperkuat untuk memenuhi kebutuhan nasional, sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada produk impor. “Teknologi ini strategis untuk mendukung penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, sekaligus menjadi wujud kemandirian bangsa dalam bidang pertahanan nirmiliter,” ujar Wamenhan.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Irjen Kemhan, Deputi Geostrategi DPN, Deputi Geopolitik DPN, serta Deputi Geoekonomi DPN. Hadir pula sejumlah pejabat dari Kemhan, TNI AU, BMKG, BNPB, PT Pindad, dan Direktur PT Smart Aviation. (Biro Infohan Setjen Kemhan)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia