Beri Kuliah Umum di Lemhannas, Wamenhan: Perkuat Wawasan Kebangsaan dan Sinergi Seluruh Elemen Bangsa
Kamis, 16 Oktober 2025Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan Taufanto, mewakili Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, memberikan Kuliah Umum kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXVI dan personel Lemhannas RI di Jakarta, Kamis (16/10). Kuliah ini bertema “Kebijakan Pertahanan Negara Dalam Menghadapi Perubahan Geopolitik Global (Hanneg)” dan menyoroti pentingnya pembangunan kekuatan deterensi nasional sebagai fondasi pertahanan dan posisi tawar Indonesia di dunia.
Gubernur Lemhannas RI Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si., dalam sambutannya melaporkan bahwa PPSA XXVI diikuti 90 peserta lintas sektor, termasuk TNI/Polri, kementerian, akademisi dan tokoh masyarakat. Gubernur Lemhannas menilai tema kuliah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sistem pertahanan negara yang kuat, disegani, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Dalam paparannya, Wamenhan Donny menekankan bahwa Indonesia harus memperkuat kemampuan pertahanannya dengan empat fokus utama: persatuan bangsa dan sistem pertahanan semesta, peningkatan kekuatan militer, pengembangan industri pertahanan dalam negeri, serta aliansi dan diplomasi pertahanan.
Pembangunan kekuatan nasional dilakukan melalui penguatan komponen pertahanan rakyat semesta, modernisasi Alutsista lewat program Perisai Trisula Nusantara, restrukturisasi organisasi pertahanan, dan peningkatan jumlah personel TNI. Di sisi lain, Kemhan juga mendorong kemandirian industri pertahanan nasional dengan peningkatan kontrak bagi BUMN dan swasta, serta mewajibkan transfer teknologi dalam setiap pembelian alutsista luar negeri.
Menutup kuliah umum, Wamenhan menegaskan pentingnya memperkuat wawasan kebangsaan dan sinergi seluruh elemen bangsa dalam menghadapi dinamika global. Wamenhan menegaskan bahwa ketiga matra TNI sama-sama menjadi prioritas, dengan fokus berbeda sesuai kebutuhan strategis. Wamenhan mengajak seluruh peserta untuk menjaga persatuan dan semangat bela negara sebagai modal utama mewujudkan Indonesia yang mandiri, bermartabat, dan disegani dunia. (Biro Infohan Setjen Kemhan)