Satu Tahun Pemerintahan Indonesia, Bangun Pertahanan Kuat, Mandiri, dan Bermartabat
Senin, 20 Oktober 2025Jakarta – Satu tahun pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto-Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menjadi periode penting dalam memperkuat kemampuan pertahanan Indonesia. Berlandaskan visi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat, mandiri, dan bermartabat, kebijakan pertahanan nasional diarahkan pada empat fokus utama yaitu: memperkuat persatuan bangsa dan sistem pertahanan semesta, meningkatkan kekuatan militer, mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, serta memperluas kemitraan strategis dan diplomasi pertahanan.
Fokus pertama, memperkuat persatuan bangsa dan sistem pertahanan semesta, diwujudkan melalui pembentukan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan dan penguatan komponen cadangan dalam sistem pertahanan rakyat semesta yang adaptif dan inklusif, serta kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan yang dijalankan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di Papua, dengan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk pemerintah daerah.
Fokus kedua, meningkatkan kekuatan militer sebagai tindak lanjut dari modernisasi pertahanan dan implementasi strategi Perisai Trisula Nusantara, di antaranya ditandai dengan kehadiran alutsista strategis seperti kapal fregat terbesar di Asia Tenggara KRI Brawijaya-320, helikopter H225M, dan peluncuran kendaraan listrik taktis MV3-EV Pandu.
Fokus ketiga, mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, diperkuat melalui pameran Indo Defence Expo & Forum 2025 yang diwujudkan melalui beberapa program alih teknologi dan produksi dengan mitra strategis bersama industri pertahanan nasional milik negara maupun swasta.
Fokus keempat, memperluas kemitraan strategis dan diplomasi pertahanan, di antaranya yaitu kehadiran delegasi Indonesia pada parade Hari Republik India dan Bastille Day 2025 di Prancis, serta partisipasi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan) melalui kegiatan bakti kesehatan dan bakti sosial di negara sahabat seperti di Papua Nugini, hingga kerja sama pertahanan maupun latihan bersama dengan negara-negara sahabat di kawasan.
Di tingkat global, Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan aktif dalam perdamaian dunia melalui partisipasi di KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir.
Melalui langkah nyata di keempat bidang tersebut, pemerintahan Indonesia berhasil meletakkan fondasi kuat bagi kemandirian pertahanan nasional, sehingga dapat menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, serta menjadikan Indonesia semakin disegani di kawasan dan dunia. (Biro Infohan Setjen Kemhan)