Kemhan Dorong Mahasiswa UI Pahami Kebijakan Strategis dan Tantangan Pertahanan di Era Digital
Selasa, 28 Oktober 2025
Jakarta – Dirjen Strahan Kemhan RI Mayjen TNI Agus Widodo, S.IP., M.SI didampingi Para Direktur Ditjen Strahan Kemhan menerima kunjungan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Indonesia dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Kemhan, Jakarta, Senin (27/10/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai kebijakan strategis pertahanan negara, serta arah transformasi pertahanan Indonesia menuju kekuatan yang modern, mandiri, dan berdaya saing.
Saat memberikan kuliah umumnya, Dirjen Strahan Kemhan menjelaskan bahwa fungsi utama Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Ditjen Strahan) Kemhan adalah merumuskan dan melaksanakan kebijakan strategis pertahanan, termasuk penyusunan doktrin pertahanan negara, strategi pertahanan, buku putih pertahanan, serta rencana jangka panjang pembangunan kekuatan TNI. “Transformasi pertahanan menjadi prioritas nasional. Melalui modernisasi TNI dan penguatan industri pertahanan dalam negeri, Indonesia menargetkan kemandirian sistem pertahanan yang tangguh dan adaptif terhadap perkembangan teknologi global,” jelas Dirjen Strahan.
Sejalan dengan kebijakan umum pertahanan negara 2025–2029, Ditjen Strahan juga menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi tantangan pertahanan di era digital, termasuk ancaman siber, ruang angkasa, dan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan sistem robotik. “Pertahanan negara tidak lagi hanya berfokus pada dimensi militer, tetapi juga pada aspek nonmiliter seperti siber dan teknologi luar angkasa. Interoperabilitas dan penguasaan teknologi menjadi kunci daya tangkal masa depan,” tegas Dirjen.
Melalui kegiatan KKL ini, mahasiswa berkesempatan berdialog secara interaktif dengan pejabat Ditjen Strahan mengenai peran diplomasi pertahanan Indonesia dalam mendukung pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif yang menekankan kerja sama saling menguntungkan dan pembangunan rasa saling percaya di tingkat regional maupun global. (Biro Infohan Setjen Kemhan)






