Menhan Hadiri Rakor Enam BUMNIS Cluster Industri Pertahanan dan Teknologi Tinggi

Jumat, 9 Februari 2018

Balimenhan-hadiri-rakor-ndhi – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menghadiri dan memberikan arahan pada Rapat Koordinasi enam Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yang tergabung dalam cluster National Defence and Hightech Industry (NDHI) atau Industri Pertahanan dan Teknologi Tinggi, Jum’at (9/2) di Bali.

NDHI merupakan wadah bagi enam perusahaan pelat merah yang dikelompokkan sebagai industri bidang pertahanan dan teknologi tinggi, terdiri dari PT Dahana (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Industri Nuklir Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero) dan PT Pindad (Persero).

Dalam sambutannya, Menhan menyambut baik dengan telah terbentuknya klasterisasi industri pertahanan dan teknologi tinggi. Hal ini merupakan wujud dari capaian yang ditunjukan oleh industri pertahanan dalam negeri dalam menjawab tantangan perkembangan teknologi masa kini.

“Acara ini saya pandang sangat relevan dan tepat waktu di tengah upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan yang maju, mandiri dan modern. Kemhan juga akan terus berkomitmen untuk memberdayakan kemampuan industri pertahanan strategis dalam menuju kemandirian Alutsista TNI”, ungkap Menhan.

Menurut Menhan, kemandirian industri pertahanan Indonesia akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawa Cita Presiden RI. Seperti halnya di negara-negara lain, kemampuan dalam industri pertahanan menjadi salah satu ciri negara-negara yang maju secara ekonomi.

“Amerika Serikat, Inggris, Rusia dan Perancis adalah beberapa contoh negara yang memiliki industri pertahanan yang maju. Kekuatan industri pertahanan yang dimiliki suatu negara juga mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara”, tambah Menhan.

Dari aspek devisa, tentunya negara akan mampu menghemat devisa termasuk potensi besar dalam mendapatkan devisa apabila hasil produksinya diekspor ke negara lain yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Sedangkan dari aspek strategis pertahanan dan keamanan, Menurut Menhan dengan terbentuknya kemandirian industri pertahanan nasional maka akan menunjang penguatan ketahanan dan pertahanan nasional serta penegakan kedaulatan negara.

“Dengan industri pertahanan yang mandiri diharapkan mampu meningkatkan kemampuam pertahanan negara serta mendorong pertumbuhan ekonomi”, pungkasnya.

Rapat Rapat Kerja Pembentukan BUMN Klaster Industri Pertahanan dan Teknologi Tinggi dihadiri para Direktur Utama (Dirut) BUMNIS yang tergabung dalam NDHI, pejabat perwakilan dari Kemhan, Kementerian BUMN, Mabes TNI dan Angkatan serta Polri. (BDI/SPD)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia