PTDI DUKUNG PEMBANGUNAN MONUMEN PESAWAT CN-235

Kamis, 19 Juli 2012

Bandung, 18/7 (ANTARA) – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mendukung rencana pembangunan Monumen Pesawat CN-235 di pintu masuk Kota Bandung sekaligus bersiap untuk menghibahkan pesawat karya anak bangsa itu.

“Pejabat Pemprov Jabar sempat membicarakan rencana pembangunan monumen CN-235 itu di kawasan Tol Purbaleunyi, tepatnya di pintu masuk Bandung Raya. Kami mendukung dan menyiapkan pesawatnya,” kata Direktur Umum dan SDM PTDI Sukatwikanto di Bandung, Rabu.

Menurut Sukatwikanto, PTDI sendiri mempersiapkan mekanismenya terkait penempatan pesawat CN-235 sebagai monumen, sekaligus ikon Kota Bandung sebagai Kota Dirgantara.”PTDI ‘kan institusi perusahaan, jelas kita akan menyiapkan dengan mekanisme yang ada untuk pesawatnya,” katanya.

Terkait lokasi penempatan monumen CN-235 tersebut, menurut dia masih menunggu tindak lanjut dari Pemprov Jabar atau Kota Bandung terkait rencana itu.Menurut dia, monumen itu sangat strategis, sekaligus sebagai edukasi. Penempatan di gerbang Bandung Raya, tepatnya di ruas Tol Purbaleunyi sangat pas sehingga pesawat itu dikenali oleh masyarakat.

“Lebih baik pesawat CN-235 hadir di monumen yang bisa dilihat oleh masyarakat langsung, itu lebih edukatif dari pesan iklan yang dipasang dengan ukuran besar,” katanya.Penempatan monumen pesawat CN-235 buatan PTDI itu tidak lepas dari sejarah pesawat itu yang dirancang bangun, diproduksi dan dipasarkan dari PTDI yang berlokasi di Kota Bandung.

“Sejarah CN-235 tidak bisa dilepaskan dari Bandung, karena dirancang, diproduksi dan juga dipasarkan dari Kota Kembang ini. Meski produknya sudah mendunia, CN-235 tidak bisa dilepaskan dari Bandung dan Jawa Barat,” katanya.

Rencana pembangunan Monumen CN-235 itu juga diungkapkan oleh Komandan Pangkalan Lanud Husein Sastranegara Kota Bandung Kolonel (Pnb) Umar Sugeng yang menyebutkan CN-235 merupakan salah satu ikon bagi “Kota Kembang” Bandung.”Pesawat itu merupakan ikon Kota Bandung sebagai Kota Dirgantara,” katanya.

Rencananya, TNI-AU juga akan membuat monumen pesawat-pesawat tempur peninggalan TNI-AU di masa revolusi seperti pesawat Gelatik, Cureng, Kumbang dan lainnya.

Sumber  :   Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia