A400M Hadir di Indonesia: Alutsista Baru untuk Perkuat Pertahanan dan Tugas Kemanusiaan
Sabtu, 22 November 2025
Jakarta – Kementerian Pertahanan kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kekuatan matra udara melalui pengadaan Airbus A400M. Pesawat angkut strategis terbaru TNI Angkatan Udara ini memiliki panjang 45,1 meter dan bentang sayap 42,5 meter, menjadikannya salah satu platform angkut berat paling modern di kelasnya. Dengan memesan dua unit A400M, Indonesia kini tercatat sebagai negara ke-10 di dunia sekaligus ke-2 di Asia yang mengoperasikan “Multirole Aircraft” tersebut.
A400M dirancang untuk mengangkut muatan berat hingga 37 ton, setara dengan dua truk lapis baja atau satu helikopter berukuran sedang. Dengan kemampuan mencapai kecepatan maksimum 780 km/jam dan jangkauan terbang hingga kurang lebih 8.710 kilometer, A400M menawarkan mobilitas strategis yang sangat luas. Untuk melengkapi kapabilitas tersebut, A400M juga dibekali fitur penting lainnya yang meningkatkan fleksibilitas operasional dalam berbagai misi. A400M berfungsi sebagai pesawat multiperan untuk pengisian bahan bakar di udara.
Selain itu, pesawat ini mampu melaksanakan logistic drop untuk mendukung operasi kemanusiaan, serta dapat lepas landas dari landasan pacu pendek maupun medan tanah yang tidak beraspal. Kemampuan ini menjadi sangat vital dalam kondisi darurat, terutama di wilayah yang tidak memiliki landasan pacu panjang atau fasilitas penerbangan memadai. A400M dapat cepat dikonfigurasi menjadi pesawat pemadam udara berkapasitas hingga 20.000 liter air atau retardant untuk menangani kebakaran hutan di daerah terpencil.
Kehadiran alutsista ini bukan semata-mata untuk memperkuat pertahanan udara, tetapi juga untuk memastikan negara selalu hadir di saat rakyat menghadapi situasi tersulit, mulai dari kebakaran hutan, bencana alam, kebutuhan operasi kemanusiaan, hingga kebutuhan evakuasi yang mendesak. Komitmen ini ditegaskan kembali dalam pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto saat penyerahan pesawat angkut strategis A400M kepada TNI AU di Halim Perdanakusuma, yang turut didampingi Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin.
“Jadi ini nanti menambah kekuatan kita, TNl adalah alat negara yang ikut sangat besar peranannya dalam menghadapi bencana, menghadapi kesulitan, menghadapi masalah-masalah, dan kepentingan masyarakat,” ujar Presiden. (Biro Infohan Setjen Kemhan)






