Pondok Labu — Selasa, 8 Juli 2025, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan) menyelenggarakan Acara Penutupan Kursus Intensif Bahasa Inggris (KIBI) bagi PNS Kemhan/TNI Gelombang I TA. 2025 di Ruang Rapat Kapusdiklat.

Acara dipimpin oleh Kabid Opsdiklat Kolonel Caj Fajar Joko Sulistyo,M.A. mewakili Kapusdiklat Bahasa, Brigadir Jenderal TNI Heru Prayitno, S.I.P., dan dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Kementerian Pertahanan dan TNI, antara lain perwakilan dari Ropeg Setjen Kemhan, Disdikau, serta perwakilan dari Spers TNI dan Spersad.

Dalam sambutan Kapusdiklat Bahasa yang dibacakan oleh Kabid Opsdiklat disampaikan bahwa kursus ini merupakan bagian dari strategi penguatan sumber daya manusia di lingkungan Kemhan dan TNI. Para peserta telah dibekali keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam konteks kedinasan selama lebih dari tiga bulan.

“Penguasaan bahasa membutuhkan latihan dan konsistensi. Gunakan keterampilan yang telah dipelajari untuk mendukung tugas-tugas administrasi dan komunikasi resmi secara lebih efektif,” pesan beliau kepada para mantan peserta.

Dalam amanatnya disampaikan apresiasi kepada para widyaiswara, staf pengajar, dan seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan kursus ini secara profesional.

Kursus Intensif Bahasa Inggris Gelombang I TA. 2025 secara resmi dinyatakan ditutup, dengan harapan para peserta dapat terus mengasah kemampuan bahasa Inggris mereka di lingkungan kerja masing-masing.

Dalam acara tersebut dilaksanakan penyerahan sertifikat dan penghargaan kepada beberapa mantan peserta dan diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan berupa foto bersama oleh para mantan peserta kepada lembaga.

Akmil, 4 Juli 2025, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Kabadiklat Kemhan) Mayjen TNI Zainul Arifin, S.A.P., M.Sc., yang diwakili oleh Kapusdiklat Bahasa Brigjen TNI Heru Prayitno, S.I.P. secara resmi menutup Kursus Intensif Bahasa Prancis bagi personel TNI pengawak alutsista dari Prancis TA. 2025 dalam upacara yang digelar di Akademi Militer Magelang.

Dalam amanatnya, Kabadiklat Kemhan yang dibacakan oleh Kapusdiklat Bahasa menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, pengajar, serta institusi yang terlibat, termasuk Akademi Militer sebagai tuan rumah, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Institut Français Indonesia (IFI) Yogyakarta. Kursus ini dilaksanakan sejak 11 Maret hingga 4 Juli 2025 dan diikuti oleh 100 personel TNI (AD 40, AL 30, AU 30).

“Penguasaan bahasa Prancis menjadi kebutuhan mutlak, bukan hanya untuk memahami sistem operasional alutsista, tetapi juga untuk membangun komunikasi dan kerja sama lintas negara yang efektif,” ujar beliau.

Kabadiklat Kemhan dalam amanatnya juga menekankan bahwa kursus ini merupakan simbol konkret dari kerja sama bilateral Indonesia–Prancis. Apresiasi juga diberikan kepada para instruktur dan staf pengajar atas dedikasi mereka selama berlangsungnya pelatihan. Para peserta diharapkan terus mengembangkan kemampuan bahasa yang telah diperoleh sebagai bekal dalam tugas-tugas internasional.

Acara turut dihadiri oleh Gubernur Akademi Militer, Rektor UNY, perwakilan IFI Yogyakarta, pejabat dari Mabes TNI, Kemhan, dan para undangan dari berbagai instansi pendidikan dan pertahanan.

Penutupan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kesiapan personel TNI dalam mengoperasikan alutsista modern dan mempererat hubungan pertahanan antarbangsa.

Jakarta, 2 Juli 2025 – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Badiklat Kemhan secara resmi membuka Kursus Intensif Bahasa Prancis Tahun Anggaran 2025, ditandai dengan pelaksanaan acara pembukaan yang berlangsung pada Rabu, 2 Juli 2025, di Ruang Rapat Kapusdiklat Bahasa Pondok Labu Jakarta Selatan.

Amanat Kapusdiklat Bahasa Brigjen TNI Heru Prayitno, S.I.P. pada acara tersebut dibacakan oleh Kabid Opsdiklat Kolonel Caj Fajar Joko Sulistyo, M.A., mewakili Kapusdiklat Bahasa. Hadir pada acara tersebut perwakilan dari Ropeg Setjen Kemhan, Bag Proglap Set Badiklat Kemhan, Paban II/Dik Spers Mabes TNI, Disdik AL, Disdik AU, dan Staf Pusdiklat Bahasa.

Dalam amanatnya, Kapusdiklat Bahasa menyampaikan bahwa kursus ini berlangsung dari tanggal 2 Juli hingga 18 November 2025 dengan total durasi 702 jam pelajaran. Peserta kursus adalah 10 personel terpilih yang akan mendapatkan pembekalan bahasa Prancis secara intensif dalam suasana akademik yang disiplin dan kondusif.

Bahasa Prancis disebut sebagai salah satu bahasa asing strategis yang memiliki peran penting dalam kerja sama internasional, termasuk diplomasi, pertahanan, dan misi perdamaian. Penguasaan bahasa ini akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi para peserta dalam mendukung tugas-tugas kedinasan di masa mendatang, baik di dalam maupun luar negeri.

Kapusdiklat Bahasa juga mengingatkan para peserta untuk mengikuti kursus dengan semangat, disiplin, dan dedikasi tinggi. Ditekankan bahwa keberhasilan dalam menguasai bahasa sangat bergantung pada ketekunan dan kemauan untuk terus belajar, bukan semata-mata pada kecerdasan.

Ucapan terima kasih dan apresiasi juga disampaikan kepada para pengajar dan staf pendukung atas persiapan dan dedikasi dalam pelaksanaan program ini. Diharapkan seluruh proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Kursus Intensif Bahasa Prancis TA. 2025 secara resmi dinyatakan dibuka.

Jakarta – Selasa, 10 Juni 2025. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan) resmi menutup penyelenggaraan Kursus Intensif Bahasa Indonesia (KIBINA) Tahap I TA. 2025 yang telah berlangsung sejak 16 April hingga 10 Juni 2025. Kursus dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh 16 peserta dari berbagai negara sahabat.

Kapusdiklat Bahasa, Brigadir Jenderal TNI Heru Prayitno, S.I.P., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabid Opsdiklat Kolonel Caj Fajar Joko Sulistyo, M.A. menyampaikan apresiasi yang tinggi atas semangat dan dedikasi seluruh peserta kursus yang telah menyelesaikan tahap pertama program ini dengan baik. Meskipun dilaksanakan secara online, para peserta dinilai mampu menunjukkan kedisiplinan, komitmen, serta kemampuan adaptasi yang luar biasa dalam mempelajari dasar-dasar Bahasa Indonesia dan mengenal budaya bangsa Indonesia.

“Kursus ini bukan hanya tentang mempelajari bahasa, tetapi juga merupakan jembatan untuk mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara sahabat. Melalui kemampuan berbahasa, kita membuka ruang dialog dan kerja sama yang lebih luas dan saling menguntungkan.”

Program KIBINA merupakan bagian dari diplomasi pertahanan dalam bentuk penguatan hubungan antarbangsa melalui pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia. Dalam kurikulum tahap pertama, peserta diperkenalkan pada struktur dasar Bahasa Indonesia, kehidupan sosial masyarakat, serta budaya nasional melalui pendekatan interaktif dan kolaboratif daring.

Selanjutnya, para peserta dijadwalkan akan mengikuti Kursus Intensif Bahasa Indonesia Tahap II secara tatap muka yang akan diselenggarakan mulai 16 Juli 2025 di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan, Jakarta Selatan. Dengan kehadiran langsung di Indonesia, diharapkan proses pembelajaran akan semakin mendalam dan menyeluruh.

Brigjen TNI Heru Prayitno yang diwakili Kolonel Fajar juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran program ini, khususnya para instruktur dan staf penyelenggara. Ia menutup sambutannya dengan harapan agar ilmu yang diperoleh selama pelatihan dapat menjadi bekal dalam mempererat komunikasi dan kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara peserta.

“Sampai jumpa di Jakarta!” pungkasnya.