Membangun Kembali Satuan Rudal TNI AU

Jumat, 16 April 2021

Pada tahun 1960-an TNI Angkatan Udara pernah dipersenjatai dengan Peluru Kendali (Rudal) SAM 75 buatan Uni Soviet. Alutsista ini dipersiapkan untuk mendukung rencana Operasi Trikora pada saat itu. Keberadaan Rudal SAM 75 di Indonesia saat itu membuat negara – negara tetangga sangat segan, bahkan Indonesia mendapat julukan “Macan Asia”. Hal ini karena SAM 75 memiliki efek detterent yang tinggi dan telah terbukti handal dalam menghancurkan berbagai sasaran di udara (battle proven). SAM 75 resmi dinon-aktifkan di awal tahun 1980-an, setelah berjaya dalam memayungi langit Nusantara selama 20 tahun.

 

Gambar 1. Rudal SAM 75 buatan Uni Sovyet

 

 

 

 

 

 

 

         

Deteksi dan identifikasi terhadap ancaman di udara telah dapat dilaksanakan oleh radar hanud Kohanudnas yang tergelar lengkap melingkupi seluruh wilayah Indonesia. Namun untuk upaya penindakan hingga saat ini masih sangat kurang memadai. Hal ini karena terbatasnya jumlah dan disposisi pesawat tempur sergap sebagai sarana penindak serta tidak adanya rudal sebagai sarana penindak di jarak menengah.

Oleh sebab itu TNI AU sangat membutuhkan hadirnya Satuan Rudal sebagai satuan penindak ancaman udara pada jarak menengah. Saat ini TNI AU telah memutuskan untuk menambahkan Nasams sebagai pengganti rudal SAM 75 guna memperkuat system pertahanan udara. Kontrak dan proses pengadaan Nasams sedang berlangsung dan saat ini alutsista tersebut sudah berada di Teluk Naga, Tangerang.

Nasams (National Advance Surface to Air Missile System)

Nasams adalah sebuah system pertahanan udara terintegrasi yang menggunakan rudal sebagai sarana penghancur sasaran di udara, dengan dukungan Radar dan Command Post sebagai sarana deteksi dan eksekusi target. Kemampuan Nasams mengeliminasi sasaran di udara meliputi cruise missile, air to ground missile, fighter / fighter bomber, unmanned aerial vehicle dan helicopter. Kemampuan ini sudah banyak terbukti dan teruji di beberapa medan pertempuran dan digunakan oleh beberapa negara di dunia.

Nasams didesain untuk memberikan perlindungan terhadap asset–asset penting dan obyek vital bernilai strategis dari serangan udara. Nasams juga dilengkapi dengan kemampuan deteksi, identifikasi dan tracking terhadap target serta kemampuan mendeteksi adanya jammer yang dapat mengganggu operasional system Nasams. Secara garis besar, Nasams terdiri atas Radar, Rudal dengan peluncurnya, Command Post dan sarana komunikasi.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia