RAKOR PENYANDANG DISABILITAS PERSONEL KEMHAN DAN TNI TA.2019
Selasa, 26 Maret 2019
Rakor penyandang disabilitas personel Kemhan dan TNI TA.2019 di selenggarakan oleh Pusrehab Kemhan pada hari selasa, tanggal 26 maret 2019 di gedung serbaguna Pusrehab Kemhan, Jl. RC Veteran No.178 Bintaro Jakarta Selatan.
Rakor penyandang disabilitas personel Kemhan dan TNI TA.2019 dibuka oleh Kapusrehab Kemhan Brigadir Jenderal TNI dr. Asrofi S. Surachman, Sp BP-RE ( K )., MARS, dengan Tema “ Upaya Pengembangan Rehabilitasi Terpadu Bagi Penyandang Disabilitas Personel TNI dan PNS Kemhan Demi Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Enterpreneurship dalam rangka pertahanan negara ”. Kapusrehab Kemhan menyampaikan amanatnya dengan adanya rakor Pusrehab Kemhan diharapkan dapat memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan yang masih dialami oleh para penyandang disabilitas, baik yang berada di pusat maupun yang berada di satuan daerah. Disamping itu dapat diperoleh informasi serta memahami kebijakan pemerintah tentang hak dan kewajiban, agar menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan sebagai acuan bagi semua pihak dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para penyandang disabilitas.
Dalam rakor penyandang disabilitas personel Kemhan dan TNI TA.2019 ada empat pembicara, diantaranya ; Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS. dengan tema “ Panitia Evaluasi Kecacatan Prajurit (PEKP) dan Permasalahannya “, Waaspers Kasad Brigjen TNI Agus Setiawan, SE. dengan tema “ Jumlah Penyandang Disabilitas Personel TNI – AD “, Karopeg Setjen Kemhan Brigjen TNI Zainul Arifin, SAP., MSC. dengan tema “ Evaluasi Kecacatan bagi PNS “, Dirkes Kuathan Kemhan Laksamana Pertama TNI dr. Arie Zakaria, SP.,OT. dengan tema “ Peran Kemhan dalam Upaya Promotif, Prevektif dan Rehabilitatif dalam Menghadapi Bahaya Narkoba”.
Rakor yang diselenggarakan Pusrehab Kemhan ini menjadi suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian, karena didalam forum inilah kita diberi kesempatan memikirkan para prajurit yang telah rela berkorban jiwa raga demi bangsa dan negara, dan para prajurit yang telah mengalami disabilitas guna menjadikan mereka sebagai penyandang disabilitas yang professional, mandiri, dan Enterpreneurship.