TALK SHOW RADIO KBR68H DENGAN DIRJEN STRAHAN KEMHAN

Senin, 6 Agustus 2012

9a00c75f43271a7f7496ebfd57aeb7bf.JPG

Bertempat di Puskom Publik Kemhan pada tanggal 17 Juli 2012 pukul 09.00 WIB s.d selesai, Dirjen Strahan Kemhan yang diwakili oleh Sesditjen Strahan melaksanakan Talk Show dengan Radio KBR68H. Pada kesempatan talk show tersebut Sesditjen Strahan menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang diajukan oleh radio KBR68H. Pertanyaan perihal tantangan mewujudkan pertahanan negara, dijelaskan bahwa Secara nyata ancaman pertahanan negara, antara lain berupa pelanggaran wilayah, terorisme, disintegrasi/separatisme, pemberontakan bersenjata, kegiatan spionase, gangguan keamanan laut dan udara, konflik komunal, serta gerakan kelompok radikal. Selanjutnya Masih kurang memadainya jumlah alutsista TNI, sarana dan prasarana pertahanan berpengaruh cukup signifikan terhadap penggelaran kekuatan TNI dalam mengatasi berbagai bentuk ancaman, seperti permasalahan perbatasan dan pulau-pulau terdepan, termasuk dalam mengatasi permasalahan maritim dan dirgantara. Serta belum tercapainya postur pertahanan pada tingkat kekuatan pokok minimal “minimum essential force”berpengaruh secara signifikan terhadap pertahanan negara. 

Perihal strategi pertahanan yang dimiliki Kemhan dijelaskan bahwa konsep pertahanan negara diselenggarakan dengan Sistem Pertahanan Semesta dengan memperhatikan kondisi geografi Indonesia sebagai negara kepulauan.Konsepsi pertahanan negara ini pada dasarnya mempunyai dua fungsi, yaitu Pertahanan Militer dan Pertahanan Nirmiliter.Fungsi pertahanan militer yang diemban oleh TNI meliputi OMP dan OMSP dimana TNI sebagai komponen utama dibantu dengan komponen cadangan dan komponen pendukung yang disiapkan untuk menghadapi ancama militer.Sedangkan pertahanan nirmiliter merupakan pemberdayaan sumber daya nasional, yang meliputi fungsi kekuatan pertahanan nirmiliter dan pertahanan sipil yang disiapkan dalam rangka menghadapi ancaman non militer.

Perihal terorisme dijelaskan bahwa Kemhan telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang penggunaan lahan untuk fasilitas pendidikan dan latihan. Dengan dibuatnya pusat pelatihan penanggulangan terorisme di kawasan Sentul sebagai upaya dan langkah Kemhan untuk menangani masalah terorisme.Kemhan dan TNI akan mengawal atau membantu upaya penanganan terorisme dengan kekuatan yang dimiliki TNI. Jika kekuatan TNI diperlukan maka bisa digunakan.Namun, hal itu juga tergantung kondisi di lapangan.  Kepolisian tetap menjadi unsur utama dalam menangani masalah terorisme walaupun saat ini TNI AD menyiagakan \”desk\” (bagian yang menangani) antiteror di masing-masing kodam di seluruh wilayah RI.

Diharapkan dengan kegiatan  talk show tersebut informasi tentang keberadaan Ditjen Strahan Kemhan dalam menyusun strategi pertahanan negara dapat diketahui oleh publik . Pada akhir kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan talk show dapat berjalan dengan lancar dan aman.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia